7 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Ibu Hamil

30 Maret 2018 11:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil minum kopi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil minum kopi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ibu hamil harus menjaga kesehatan dirinya dan juga bayi yang sedang dikandungnya. Asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil harus diperhatikan, karena nutrisi yang dikonsumsi ibu hamil juga akan didapat bayi melalui plasenta.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga agar ibu dan bayi di dalam kandungan selalu mendapat nutrisi dan gizi yang baik, ibu hamil harus mengetahui makanan-makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi selama masa kehamilan. Dilansir Pregnancy Birth Baby, berikut adalah jenis makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil:
Keju lunak
Ilustrasi keju Mascarpone (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keju Mascarpone (Foto: Thinstock)
Terdapat beberapa keju lunak yang tidak dianjurkan untuk dikonsumi ibu hamil, seperti keju brie, camembert dan chevre. Selain itu, keju biru Denmark atau gorgonzola juga kurang baik. Hal itu dikarenakan keju dibuat dengan jamur yang mengandung listeria --sejenis bakteri yang bisa membahayakan bayi di dalam kandungan.
Meski infeksi listeria atau listeriosis jarang terjadi, namun lebih baik dicegah. Infeksi listeria berisiko membuat ibu hamil keguguran.
Jika Anda menginginkan keju, Anda bisa mengonsumsi keju beras seperti cheddar, parmesan dan stilton yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi. Jenis keju lain yang bisa dikonsumsi adalah keju cottage, mozzarella, krim keju, paneer, halloumi, serta keju kambing.
ADVERTISEMENT
Telur mentah dan setengah matang
Telur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Telur (Foto: Thinkstock)
Sebaiknya Anda hanya mengonsumsi telur yang benar-benar matang ketika hamil. Saat matang, pastikan putih dan kuning telur benar-benar padat. Hal tersebut bertujuan mencegah risiko keracunan makanan akibat salmonella.
Daging mentah, setengah matang
Ilustrasi daging sapi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging sapi (Foto: Thinkstock)
Hindari pula olahan daging atau unggas yang masih mentah atau hanya diolah setengah matang. Pada daging yang tidak diolah sempurna dikhawatirkan ada infeksi parasit yakni toksoplasmosis. Parasit tersebut biasanya ditemukan pada daging, tanah, kotoran dan air tercemar yang dikhawatirkan bisa membahayakan janin.
Saat Anda memasak daging pun, pastikan untuk mencuci semua peralatan secara menyeluruh dan hingga bersih. Penting bagi Anda untuk mencuci dan mengeringkan tangan, agar Anda terhindar dari penyebaran bakteri berbahaya, seperti salomonella, campylobacter dan E. colli 0157 yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
ADVERTISEMENT
Kerang mentah
Kerang (Foto:  Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kerang (Foto: Pixabay)
Mengonsumsi kerang mentah ditakutkan mengandung bakteri dan virus berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan makanan. Risiko kontaminasi bakteri listeria juga tinggi. Maka, waspadalah Moms.
Susu yang tidak dipasteurisasi
Ilustrasi Segelas Susu (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Segelas Susu (Foto: Pexels)
Susu yang tidak dipasteurisasi merupakan susu mentah. Para ahli sudah mengatakan bahwa susu mentah berpotensi mengandung bakteri. Tidak aman bagi ibu hamil mengonsumsi susu mentah yang belum diolah atau tidak dipasteurisasi. Untuk tetap bisa mendapatkan asupan kalsium dari susu, Anda bisa minum susu UHT, Moms.
Kafein
Cara minum kopi yang lebih sehat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cara minum kopi yang lebih sehat. (Foto: Thinkstock)
Hindari pula mengonsumsi minuman yang mengandung kafein secara berlebihan. Anda boleh meminum kafein tapi upayakan tidak lebih dari 300 mg sehari. Beberapa contoh kandungan minuman dan makanan yang mengandung kafein yaitu secangkir kopi instan (60-80 mg), secangkir kopi saring (60-120 mg), secangkir teh (10-50 mg), sekaleng cola (48 mg), sekaleng minuman berenergi (80 mg) dan sebatang cokelat susu (20 mg).
ADVERTISEMENT