7 Jenis Nutrisi untuk Kesehatan Otak Anak

14 Februari 2018 12:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkembangan otak anak. (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan otak anak. (Foto: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Otak yang sehat akan berdampak pada kemampuan anak belajar dan menjalani aktivitasnya sehari-hari. Termasuk, berguna juga untuk investasinya di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Matt Kuchan, ilmuwan sekaligus pemimpin Center for Nutrition Learning and Memory di Universitas Illinois dilansir Health US News mengatakan, nutrisi otak bagi anak berperan besar dalam membangun koneksi saraf otak, menjaga keterhubungan sinyal otak hingga menyempurnakan struktur sel.
Jika otak anak telah mendapat nutrisi yang baik sejak dini, maka potensinya memiliki otak yang sehat di masa mendatang pun akan semakin besar.
kumparanMom (kumparan.com) merangkum nutrisi-nutrisi baik yang baik bagi kesehatan otak anak sebagai berikut:
1. Lutein and Zeaxanthin
Kedua nutrisi ini adalah karotenoid (pigmen tumbuhan yang bersifat antioksidan kuat). Gunanya untuk mendukung memori, meningkatkan kecepatan proses kerja otak hingga kinerja akademisnya.
Bahkan, nutrisi ini juga dipercaya mampu meningkatkan kecepatan pemrosesan visual bagi dewasa muda.
ADVERTISEMENT
Anda bisa menemukan kandungan ini pada sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung. Selain itu, nutrisi itu terdapat pada telur, jagung, kiwi, anggur dan jeruk.
Kkulit kiwi ternyata kaya manfaat (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kkulit kiwi ternyata kaya manfaat (Foto: Thinkstock)
2. Lemak tak Jenuh
Studi di Swedia pada 2016 menyebut, mengonsumsi suplemen dengan asam lemak omega-3 dan omega-6 secara signifikan mampu meningkatkan kemampuan membaca pada anak.
Banyaknya manfaat lemak tak jenuh itu, bahkan direkomendasikan sebagai alternatif suplemen bagi anak-anak dan remaja dengan kondisi hyperactivity disorder.
Nutrisi lemak tak jenuh bisa didapat dari kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat dan minyak zaitun.
Kacang-kacangan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kacang-kacangan (Foto: Pixabay)
3. Antosianin
Penelitian yang diterbitkan European Journal of nutrition pada 2017 menunjukkan, polifenol seperti antosianin yang terdapat pada buah dan sayuran dengan pigmen warna ungu dan biru mampu mendukung kemampuan otak.
ADVERTISEMENT
Nutrisi antosianin tersebut paling kaya disarankan didapat pada buah anggur dan blueberry.
4. Kolin
Para pelopor neurotransmitter sepakat jika nutrisi kolin memegang peranan penting bagi perkembangan kognitif anak. Bahkan, kolin juga diklaim bisa mengurangi potensi alzheimer hingga berbagai macam penyakit penurunan sistem saraf lainnya.
Ilustrasi  susu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu (Foto: Pixabay)
Sumber kolin banyak terdapat di daging, seafood, telur, susu, cokelat, kedelai, kacang-kacangan hingga rempah-rempah alami seperti daun ketumbar dan bawang putih.
5. Vitamin E
Brokoli (Foto:  Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Brokoli (Foto: Pixabay)
Vitamin E berguna bagi peningkatan kemampuan penglihatan, pendengaran, pengembangan bahasa hingga kemampuan otak menangkap pembelajaran yang kompleks.
Anda bisa mendapatkan vitamin E pada telur, biji bunga matahari, kacang almond, hazelnut, kacang tanah dan brokoli.
6. Vitamin C
Buah Jeruk (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Buah Jeruk (Foto: Pixabay)
Penuhi kebutuhan vitamin C anak, sebab bisa melindungi berbagai penyakit yang dapat menyerang otak, serta berperan dalam daya ingat dan kemampuan berpikir.
ADVERTISEMENT
Vitamin C banyak ditemui pada sayuran dan buah-buahan seperti sawi, brokoli, kiwi, stroberi, dan jeruk.
7. Karbohidrat
Kentang panggang. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kentang panggang. (Foto: Pixabay)
Glukosa yang terkandung pada karbohidrat dapat menjaga kesehatan saraf serta berperan penting dalam menjalankan kerja otak. Namun tidak perlu berlebihan porsi karbohidrat harian anak ya, Moms. Demi mencegah si kecil terkena kegemukan. Nasi merah, pasta, kentang, dan jagung merupakan makanan kaya karbohidrat.