7 Perubahan Calon Ayah saat Istri Sedang Hamil

19 September 2018 16:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Calon Ayah Mendampingi Istri Saat Hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Calon Ayah Mendampingi Istri Saat Hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Tak banyak yang memperhatikan para pria yang jadi calon ayah saat istrinya sedang hamil. Kebanyakan perhatian tertuju pada perubahan-perubahan yang dirasakan calon ibu saja. Kerabat hingga tetangga berebut merebut memberi nasihat, memasakkan sajian penuh nutrisi, hingga menawarkan pijat gratis padanya.
ADVERTISEMENT
Padahal calon ayah juga mengalami perubahan, lho. Mungkin Anda tidak menyadarinya karena terlalu sibuk merasakan gejala hamil yang menyiksa. Menurut penelitian yang dilakukan seorang profesor dari University of Michigan, AS, Robin Edelstein terdapat perubahan aktivitas hormon yang dialami laki-laki saat pasangannya hamil.
Dilansir WebMD, penelitian yang dipublikasi American Journal of Human Biology ini menemukan bahwa level hormon testosteron dan estradiol pada laki-laki cenderung menurun perlahan selama pasangannya mengandung. Sementara pada ibu hamil, aktivitas hormon-hormon itu meningkat.
Ibu hamil dan suami. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil dan suami. (Foto: Thinkstock)
Meski belum diketahui jelas penyebabnya, Edelstein menduga perubahan hormon itu terjadi karena tekanan psikologis. Suami Anda sedang menyiapkan mentalnya menjadi seorang ayah. Ia juga sangat bersimpati pada rasa sakit yang Anda rasakan.
Perubahan ini bisa jadi ada pada suami Anda. Jika benar ia aktivitas hormonnya terganggu, pasangan Anda mungkin menunjukkan tanda-tanda berikut:
ADVERTISEMENT
1. Berat Badan Naik
Testosteron adalah hormon yang sangat penting bagi laki-laki secara biologis. Hormon ini bertanggung jawab atas suaranya yang dalam, perkembangan otot, dan banyaknya rambut. Level hormon ini mulai menurun pada pria saat pasangannya hamil trimester ketiga.
Salah satu efek samping dari menurunnya hormon ini adalah berat badan bertambah. Para ahli juga menduga kenaikan berat badan ini merupakan hasil dari rasa simpati kepada istrinya yang membuncit.
2. Tampak Stres
com-Ilustrasi Stres (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Stres (Foto: Thinkstock)
Masa mengandung ternyata tak hanya memusingkan bagi Anda, melainkan juga calon ayah. Ia memikirkan banyak hal yang berubah setelah hadirnya si kecil. Luapan stres Anda juga turut menular kepadanya.
Saat suami Anda merasa stres dalam jangka waktu yang berkelanjutan, hormon kortisol dalam darah meningkat. Hal ini pun berisiko pada kesehatan jantung dan bisa menambah berat badannya.
ADVERTISEMENT
3. Lebih Protektif pada Anda
Tak heran jika suami Anda lebih perhatian, protektif, dan menjaga Anda selama masa kehamilan. Ia khawatir hal-hal buruk terjadi. Perasaan ingin menjaga ini juga hasil dari hormon testosteron dan estradiol yang menurun.
Ilustrasi mendampingi istri saat hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendampingi istri saat hamil. (Foto: Thinkstock)
4. Lebih Sering Makan
Nafsu makan ternyata hanya meningkat pada ibu hamil. Aktivitas hormon ghrelin yang meningkat menyebabkan nafsu makan calon ayah pun bertambah. Ia menjadi lebih sering lapar seperti ibu hamil.
5. Lebih Agresif
Karena protektif berlebihan pada Anda, calon ayah kerap menjadi lebih agresif daripada biasanya. Hal ini hanya muncul pada momen tertentu saja, di mana ia merasa tanda bahaya. Sikap agresif ini merupakan insting primitif yang muncul untuk melindungi pasangannya.
ADVERTISEMENT
6. Lebih Sayang pada Anda
Peran suami saat istri hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Peran suami saat istri hamil. (Foto: Thinkstock)
Saat testosteron pada calon ayah menurun, hormon oksitosin pun meningkat. Hormon oksitosin kerap disebut hormon cinta, yang membuat suami terasa lebih menyayangi Anda, lebih sering memeluk, dan lebih peduli.
7. Merasakan Nyeri
Anehnya, sebagian calon ayah merasakan rasa nyeri di persendian, otot, dan punggung seperti ibu hamil. Tentu rasa nyerinya tidak separah yang Anda alami. Rasa nyeri itu bisa disebabkan karena perubahan hormon atau kelelahan saat sibuk menyiapkan kehadiran bayi.