Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
7 Tanda Anak Perlu Segera Bertemu Psikolog
24 Februari 2018 12:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Tak hanya orang dewasa, anak juga bisa mengalami tekanan emosional. Anak bisa merasa sedih, stres bahkan depresi.
ADVERTISEMENT
Hal itu bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah dengan orang tua di rumah, dengan teman-temannya ataupun dengan guru di sekolah.
Yang jelas, perilaku anak yang mengalami tekanan emosional biasanya akan berubah. Tak jarang orang tua kebingungan menghadapi perubahan perilaku ini.
Bila merasa tidak mampu menolong atau mendampingi amak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya, mungkin sudah saatnya Anda mencari bantuan profesional. Membawa anak berkonsultasi dengan psikolog misalnya.
Lebih jelasnya, berikut 7 tanda anak memerlukan bantuan psikolog seperti yang dikutip kumparanMom (kumparan.com ) dari Mom Tastic.
1. Mengalami Kesulitan
Temui psikolog bila anak mengalami kesulitan baik di rumah atau di sekolah.
Meski anak tidak mengatakannya, Anda dapat mengamati apabila anak cenderung bersikap kasar terhadap orang-orang di sekitarnya atau menjadi lebih agresif.
ADVERTISEMENT
2. Menghindar dari Lingkingan
Anak yang sedang mengalami kesulitan, biasanya akan menghindar dari teman-temannya. Bisa juga sebaliknya, anak dihindari sebayanya.
3. Sering Murung atau Menangis
Perasaan sedih hingga menangis adalah luapan emosi anak yang normal. Namun, tangisan anak juga bisa menjadi sebuah tanda dia mengalami masalah. Anak yang depresi, biasanya sering menangis secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Bila hal ini dibiarkan terus berlarut-larut, maka akan mengganggu aktivitas dan kegiatan anak. Misalnya konsentrasi belajarnya terganggu, sehingga prestasinya di sekolah menurun drastis.
4. Kebiasaan Tidur Berubah
Perhatikan waktu tidur anak, Moms. Bila dia mengalami kesulitan atau tidur berlebih secara terus menerus, bisa jadi ini sebagai tanda bahwa anak sedang mengalami masalah.
ADVERTISEMENT
5. Nafsu Makan Berubah
Nafsu makan berubah baik semakin menurun atau justru malah berlebih juga dapat menjadi tanda anak depresi.
6. Menyakiti Diri Sendiri
Anak merasa tidak bahagia, sehingga dia menyakiti diri sendiri seperti membenturkan kepalanya, menggigit kuku hingga terluka, atau memukul diri sendiri.
7. Berbicara Tentang Kematian
Dalam beberapa kasus, anak menjadi sering memikirkan dan membicarakan tentang kematian.
Bila anak Anda mengalami tanda-tanda di atas, segeralah bertemu dengan psikolog. Semakin dini anak Anda mendapat bantuan profesional, maka semakin cepat pula masalahnya bisa diselesaikan.