Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Apakah Anda sedang mendampingi anak belajar puasa di bulan Ramadhan ini, Moms? Wah, senangnya! Bila dibiasakan dari kecil, pasti akan lebih mudah untuk anak menjalankan ibadah puasa sebagai kewajiban saat dewasa.
ADVERTISEMENT
Tapi jangan lupa, Anda perlu usaha ekstra untuk menjaga kesehatannya. Maklum, pola makan hingga waktu istirahat anak saat berpuasa berubah sehingga bisa memengaruhi fisiknya. Tidak mau dong, anak malah jadi jatuh sakit karena belajar puasa?
Lantas bagaimana sih, cara menjaga kesehatan anak saat belajar puasa? Anda bisa melakukan 9 hal berikut ini:
Karena sedang puasa, bukan berarti anak harus diam di rumah. Agar tetap sehat, sebaiknya Anda justru membiarkan anak tetap aktif di luar rumah terutama saat matahari pagi tengah bersinar. Pastikan saja anak tidak bermain terlalu lelah.
Bila setelah sahur anak tidak tidur lagi, Anda juga bisa mengajak anak jalan-jalan pagi untuk menghirup udara segar. Selain sehat, momen ini bisa jadi waktu bonding yang sangat baik untuk keluarga Anda.
ADVERTISEMENT
Tidur memberi waktu untuk tubuh memulihkan dan memperbaiki dirinya sendiri. Tak heran kalau anak-anak yang kurang tidur lebih rentan terhadap kuman dan virus.
Karena itu, di bulan Ramadhan atau saat anak belajar puasa , kita tetap perlu menjaga porsi jam tidurnya. Bila harus bangun lebih pagi untuk sahur, ajaklah anak untuk pergi tidur lebih cepat di malam harinya.
Ingatkan anak pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan; setelah bermain di luar, setelah menggunakan kamar mandi; setelah menyentuh hewan peliharaan dan setelah batuk atau bersin. Bantu anak mengingat dan menjadi terbiasa melakukannya dengan menyediakan sabun di wadah yang mudah ia ambil serta menyediakan kursi kecil di dekat wastafel agar anak tidak kesulitan membuka keran air.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa menjelaskan pada anak bagaimana mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran kuman. Supaya lebih seru, jelaskan lewat cerita atau buku.
Anda juga perlu memastikan anak mandi setidaknya dua kali sehari, Moms. Meski anak libur sekolah di bulan Ramadhan, tidak berencana ke mana-mana atau udara sedang dingin misalnya.
Mandi tidak hanya memberi rasa segar, mandi akan menjaga kebersihan tubuh dari berbagai macam kotoran, kuman, atau bahkan bakteri yang bisa saja ada dalam kulit. Jika anak malas mandi, kotoran, kuman, dan bakteri yang melekat di tubuhnya bisa berkembang dengan pesat dan akhirnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Jangan lupa, ingatkan anak untuk keramas dan sikat gigi juga ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Pastikan anak makan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Makanan yang tidak bergizi seimbang dapat meningkatkan risiko peradangan di tubuh Anda serta membuat lemah sistem kekebalan tubuh anak.
Coba cek buku atau kartu kesehatan si kecil, Moms. Apakah ada imunisasinya yang belum lengkap? Imunisasi yang lengkap sesuai jadwal dapat melindungi anak dari penyakit yang bisa menyebabkan sakit berat, kecacatan hingga kematian. Jadi bila ada imunisasi anak yang belum dilengkapi, segera saja buat janji dengan dokternya. Untuk menambah kekebalan tubuh anak, Anda juga bisa memberi imunisasi flu tahunan.
Amati selalu anak saat belajar puasa. Apakah ia merasa pusing, misalnya? Minta anak mengatakan dengan jujur pada Anda bila ia tidak kuat meneruskan 'misi'-nya hari ini. Tidak apa-apa, namanya juga belajar. Jangan memaksa anak ya, Moms.
Beri Probiotik Harian
ADVERTISEMENT
Probiotik adalah bakteri hidup dan ragi yang baik untuk kesehatan, terutama sistem pencernaan kita. Mereka sering disebut bakteri "baik" karena bisa membantu menjaga usus tetap sehat.
Penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara probiotik dan sistem kekebalan tubuh, sehingga memberi anak-anak minuman atau tablet probiotik setiap hari juga bisa Anda pilih untuk mendukung kesehatan sistem kekebalan tubuh saat anak belajar puasa . Bila tak yakin harus membeli yang mana, konsultasikanlah pada dokter.
Mengutip laman Parents, menurut American Academy of Family Physicians, kesehatan emosional yang buruk dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kerentanan terhadap pilek dan penyakit lainnya. Jadi bila ingin anak sehat, bantulah mereka mengenali dan menghargai perasaannya, Moms.
ADVERTISEMENT
Saat anak merasa sedih karena belum berhasil puasa penuh satu hari sementara teman-temannya sudah bisa misalnya. Jangan beri komentar yang kesannya meremehkan perasaan sedihnya, Moms. Begitu juga saat anak marah karena terlambat bangun sahur misalnya.
Lebih baik mulailah memberi anak ruang untuk merasakan emosi mereka dan tunjukkan bahwa Anda mengerti serta menghargai perasaanya itu. Anda bisa bilang, "Kamu merasa marah, ya, ibu mengerti," atau "Ibu ikut menyesal kamu mengalami hal ini," lalu peluk dan cium agar anak merasa tenang. Meski sering beraksi ala superhero kecil yang siap menyelamatkan dunia, saat anak belajar puasa ia tetap butuh dukungan seperti ini dari kita, ibunya.