Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
9 Konsep Dasar yang Perlu Dipahami Anak sebelum Mulai Bersekolah
9 Maret 2018 13:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mendengar istilah konsep dasar, Moms?
Konsep dasar mencakup segala sesuatu yang bisa ditemukan anak di sekitarnya, sejak bangun di pagi hari hingga anak terlelap di malam hari.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, anak mengalami banyak aktivitas dan mempelajari banyak hal dari aktivitas-aktivitas tersebut. Nah, setiap hal khususnya kosakata baru yang dipelajari oleh anak sehari-hari ini dapat dikelompokkan ke dalam konsep dasar.
Menurut Alzena Masykouri, M.Psi, Psi., psikolog klinis anak dan remaja, konsep dasar ini akan sangat berperan ketika anak nanti belajar materi yang lebih terstruktur dan kompleks.
"Misalnya untuk nanti belajar huruf, anak perlu lebih dulu paham bahwa bentuk-bentuk itu berbeda. Di sini yang terlibat ada kemampuan persepsi visual, kemampuan membedakan juga kemampuan spasial. Ini salah satu contohnya" kata Alzena yang berpraktik di Sentra Tumbuh Kembang Anak, Kancil, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Meski umumnya tidak dijadikan syarat mutlak penerimaan anak masuk TK, tapi penguasaan konsep dasar ini perlu diamati sebagai indikator bagaimana perkembangan anak dalam memahami lingkungan dan informasi.
ADVERTISEMENT
Apalagi konsep-konsep ini tidak dapat dihafalkan tapi harus dipahami. Dan cara pembelajarannya melalui diri sendiri (sensorial) kemudian anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan dan melakukan pemaknaan.
Lalu apa saja konsep dasar yang dimaksud di sini? kumparanMom (kumparan.com) merangkum setidaknya 9 konsep dasar yang perlu dipahami anak saat usianya sekitar 4 tahun.
1. Mengenali warna
Meski tak banyak, seharusnya anak balita sudah mengenal beberapa warna utama. Ia tahu bola kesayangannya berwarna biru, nenek suka pakai baju berwarna hijau, mobil Ayah warnanya putih atau ibu membawa balon berwarna merah.
2. Mengerti Perbedaan waktu
Anak mampu memahami konsep waktu sesederhana pagi, siang, sore dan malam hari. Ia juga dapat menghubungkannya dengan berbagai peristiswa yang terkait dengan setiap waktu. Misalnya pagi hari Ibu ke kantor, nanti sore dia boleh bermain ke taman dan malam hari waktunya tidur.
ADVERTISEMENT
3. Mengerti Ukuran
Misalnya bagaimana anak dapat memahami ada semut yang kecil, kucing yang besar, dan gajah yang lebih besar lagi.
4. Mengerti Posisi Benda.
Anak dapat memahami posisi atau letak benda-benda yang ada di sekelilingnya. Dia tahu mainannya disimpan di dalam kotak, gelas susunya Anda taruh di atas meja, atau bolanya menggelinding ke bawah mobil Ayah.
Ketika memperhatikan seekor cicak merayap ke balik lemari atau melihat Ayah menggantungkan senter di belakang pintu, anakpun belajar hal yang baru lagi.
5. Mengerti Arah
Atas, bawah, maju, mundur, perlu dipahami oleh anak. Misalnya saat Anda meminta anak melihat layang-layang di langit atau minta anak maju sedikit saat dipakaikan pakaian.
6. Mengenali Bentuk
ADVERTISEMENT
Bentuk awal yang dikenali anak biasanya lingkaran, kotak atau persegi dan segitiga. Anak dapat mengenali bentuk segitiga pada pada gambar atap rumah, atau jam yang berbentuk lingkaran misalnya.
7. Mengerti Jumlah
Balita Anda mungkin belum dapat berhitung. Tapi seharusnya ia sudah paham kalau kue coklat yang ini lebih banyak daripada kue keju yang itu. Atau misalnya cereal yang di kotak ini tinggal sedikit sementara yang di kotak itu masih banyak atau penuh.
8. Mengenali Tekstur
Contoh dari pemahaman akan konsep tekstur ini adalah anak dapat mengenali dan menyebutkan kerudung ibu halus, batu itu kasar, tanah itu lembek, hingga lem itu lengket.
9. Memahami Urutan
Urutan sederhana seharusnya juga sudah dapat dipahami oleh anak. Misalnya urutan setelah mandi, gosok gigi, mengeringkan tubuh dengan handuk lalu pakai baju.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana caranya agar anak dapat memahami semua konsep ini? Alzena menekankan kembali dua kata kunci penguasaan konsep dasar, yaitu sensorial dan eksplorasi. Jadi berikanlah sebanyak mungkin anak untuk dapat bereksplorasi dan berikan stimuli atau kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan sensorinya.