Alasan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Penting dan Cara Optimalkannya

24 Februari 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
1000 hari pertama anak adalah masa yang terdiri dari 270 hari selama ia masih berada di dalam kandungan dan 730 hari usia si kecil setelah lahir ke dunia. Masa ini disebut-sebut sebagai usia emas tumbuh kembang anak (golden age), karena pertumbuhan otaknya yang begitu pesat.
ADVERTISEMENT
Karenanya, begitu krusial sebab merupakan fondasi kuat dan apapun yang diberikan orang tua maupun pengasuh kepada anak, akan berdampak jangka panjang hingga ia dewasa kelak. Sebaliknya, jika tumbuh kembanganya terganggu, anak berisiko alami perkembangan fisik dan otak yang kurang optimal, terhambatnya perkembangan organ metabolik yang berisiko mengidap berbagai penyakit, stunting atau gagal tumbuh, dan sebagainya.
Untuk mengoptimalkankanya, orang tua bisa lakukan tiga hal ini. Apa saja?
1. Selama Bayi Dalam Kandungan (270 hari)
Bayi dalam Kandungan Foto: Pixabay
Sebelum dan selama kehamilan, calon ibu harus berstatus gizi baik. Pada trimester pertama, konsumsilah asam folat yang merupakan salah satu komponen utama pembentukan tabung syaraf janin, untuk kemudian berkembang menjadi otak dan tulang belakang bayi.
Asam folat tinggi dapat diperoleh dari sayuran berwarna hijau tua (brokoli dan bayam), kacang-kacangan, dan buah-buahan (jeruk, pepaya, pisang dan alpukat). Diskusikan dengan dokter bila dibutuhkan asupan asam folat berbentuk suplemen, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Usia 0-6 bulan (180 hari)
Ilustrasi bayi baru lahir. Foto: Thinkstock
Saat baru lahir, bayi perlu mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), setidaknya selama satu jam. Menurut laman Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), ketika IMD, begitu banyak manfaat yang didapat bayi dan ini. Salah satunya, bayi akan memperoleh bakteri-bakteri baik dari dada ibu, ini berguna untuk pencernaannya yang masih rentan.
Lalu selama 6 bulan setelah bayi lahir, berikan ASI eksklusif atau pemberian makan pada bayi hanya berupa ASI. Pantau pula pertumbuhan bayi serta rutin memeriksakan kesehatannya kepada tenaga kesehatan.
3. Usia 6-24 bulan (540 hari)
Bayi tumbuh sehat. Foto: Thinkstock
Sejak bayi berusia 6 bulan, berikanlah Makanan Pendamping ASI (MPASI) sambil tetap melanjutkan pemberian ASI. Alasannya karena pada usia ini, ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil. Pastikan Anda memberi MPASI dengan kandungan zat gizi sehat dan seimbang. Rutin memeriksakan kesehatan anak ke dokter, seperti pemberian vaksin sesuai jadwal juga sebaiknya tetap dilakukan.
ADVERTISEMENT
Selain nutrisi, hal lain yang perlu Anda lakukan pada masing-masing usia bayi adalah rasa kasih sayang dan stimulasi yang cocok sesuai kategori usia. Seperti membacakan cerita, mengajak bermain bersama, selalu mengajaknya berbicara, dan mendengarkan musik. Menurut penelitian, hal ini membuat sinaps pada otak anak terbentuk banyak dan terkait dengan kecerdasannya kelak.