Alasan Balita Suka Merobek-robek Kertas

9 April 2018 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Anak usia 2-3 tahun senang sekali merobek sesuatu. Begitu melihat kertas, ia akan berusaha meraihnya dan langsung merobeknya menjadi serpihan-serpihan kecil.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, aktivitas sederhana seperti merobek-robek kertas, ternyata sangat menyenangkan untuk anak seusianya. Walaupun bisa membuat rumah berantakan, merobek kertas ternyata bermanfaat bagi tumbuh kembang si kecil. Menurut psikolog anak, Annelia Sari Sani, S.Psi, pada usia tersebut terjadi perkembangan motorik yang pesat, termasuk motorik halus dan koordinasi visual motorik.
"Pada usia 2 tahunan, anak mulai pegang alat tulis dgn pola (grip) tiga jari (mendekati orang dewasa). Bersamaan dengan itu anak mulai tertarik untuk merobek dan melipat. Tahap selanjutnya adalah menggunting dan menempel. Jadi merobek itu adalah outlet dari perkembangan motorik halusnya tersebut," ungkap Anne Sani saat dihubungi kumparanMOM (kumparan.com).
Pada usia itu perkembangan sosial emosionalnya juga sedang terasah. Hal itu menyebabkan anak senang bereksplorasi, dan ingin menunjukkan ia mampu melakukan sesuatu tanpa dibantu orang lain.
Anak bermain tisu. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bermain tisu. (Foto: Thinkstock)
Anda tidak perlu melarang anak merobek-robek kertas. Pastikan saja kertas yang dirobeknya bukan sesuatu yang berharga, seperti tagihan kartu kredit, halaman novel yang sedang dibaca, atau PR kakaknya. Untuk mengamankan kertas-kertas penting, Anda bisa menyimpannya di tempat yang sulit dijangkau si kecil.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, Anda bisa memberikan koran atau majalah lama untuk si kecil robek sepuasnya. Atau belikan kertas lipat (biasa disebut juga kertas origami) untuk anak.
Anda juga bisa mengajari si kecil cara merobek yang lebih baik dan mengarahkan hobi barunya itu agar lebih bermanfaat. Sebagai contoh, ajak si kecil untuk menempel kertas-kertas yang sudah dirobeknya untuk mengisi satu gambar berpola. Misalnya Anda buat pola gambar matahari untuk ditempeli robekan-robekan kertas berwana kuning.
"Dengan membuat karya, dua jenis perkembangan terjalani sekaligus, perkembangan motorik dan perkembangan sosial emosional di mana dengan melihat hasil karyanya, anak akan merasa mampu berkarya dan dihargai otonominya," tambah Anne.
Selain merobek kertas, Anda juga bisa memberikan aktivitas lain, seperti mengajarkan si kecil menggunting dengan menggunakan gunting plastik. Sama halnya dengan merobek kertas, arahkan juga agar aktivitas menggunting lebih bermanfaat, Moms.
ADVERTISEMENT
"Menggunting. Kalau tidak diarahkan jadi menggunting rambut atau pakaian padahal penting untuk perkembangan motorik halus," kata Anne.
Setelah selesai bermain kertas, ajari anak untuk membereskan ruangan, agar ia berlatih tanggung jawab, Moms. Supaya menyenangkan, Anda bisa berlomba dengan si kecil untuk memasukkan sampah ke tempat sampah.