Alasan Bayi Harus Dilahirkan Caesar, Seperti Cucu Kedua Jokowi

1 Agustus 2018 14:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kahiyang Ayu.  (Foto: Intagram/@ayanggkahiyang)
zoom-in-whitePerbesar
Kahiyang Ayu. (Foto: Intagram/@ayanggkahiyang)
ADVERTISEMENT
Kahiyang Ayu, anak kedua Presiden Jokowi, melahirkan anak pertamanya melalui operasi caesar di Rumah Sakit YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat, pada Rabu (1/8). Cucu kedua Jokowi itu, berjenis kelamin perempuan dan lahir dengan berat badan 3,4 kilogram dan panjang 49 centimeter.
ADVERTISEMENT
Menanti proses kelahiran, istri dari Bobby Nasution itu sebelumnya telah berada di RS YPK Mandiri sejak Selasa (31/7) namun hingga kini pasangan yang menikah pada 8 November 2017 itu belum mengungkapkan nama putri pertama mereka.
"Namanya nanti, menyusul. Kalau tadi (prosesnya bedah) cesar," ungkap Bobby. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lengkap terkait persalinan caesar yang dilalui Kahiyang.
"Kita menyesuaikan yang terbaik untuk Kahiyang, salah satunya itu (operasi caesar)," ucap Prof. Dr. dr. Endy Moegni SpOG (k), dokter spesialis obgyn di RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat yang membantu proses persalinan Kahiyang. Memang, persalinan caesar seharusnya hanya dilakukan dengan pertimbangan medis dari dokter.
Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan alasan ibu melahirkan secara caesar, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Posisi sungsang, yaitu ketika posisi kepala bayi masih berada di atas ketika menjelang kelahiran yang normalnya berada di bawah.
Ilustrasi Kehamilan Bayi Sungsang (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kehamilan Bayi Sungsang (Foto: Thinkstock)
2. Giant Baby, yaitu ketika kondisi bayi yang memiliki berat badan di atas 4,5 kilogram menjelang kelahiran.
3. Placenta Previa, yaitu kondisi ari-ari yang menutup sebagian atau bahkan seluruh jalan lahir bayi.
4. Ukuran pinggul ibu yang terlampau kecil hingga menyulitkan proses kelahiran bayi secara normal. Maka, satu cara yang bisa dijadikan alternatif adalah melakukan pembedahan atau caesar.
5. Ari-ari terlepas (abruption placenta) terlebih dahulu, hal itu umumnya disebabkan oleh plasenta yang tidak terletak di rahim bagian atas ibu saat melahirkan.
6. Tali plasenta yang melilit tubuh bayi. Pada kondisi itu, penanganan harus segera dilakukan agar pernafasan bayi tidak terhambat hingga berpotensi menyebabkan kematian jika terlambat. Tak elak, operasi caesar pun perlu dilakukan.
Plasenta (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Plasenta (Foto: Pixabay)
7. Bayi kembar, potensi kelahiran bayi kembar juga bisa jadi pertimbangan dokter untuk melakukan operasi caesar pada ibu yang hendak melahirkan.
ADVERTISEMENT
8. Melemahnya kontraksi bahkan hingga seolah terhenti, bisa jadi sebab dokter menyarakan caesar untuk menyelamatkan dan mencegah kematian bayi.
9. Perdarahan hebat, waspadai bila Anda mengalami perdarahan yang terlalu banyak Moms. Saran dokter untuk melakukan operasi caesar, tak lain untuk menolong nyawa ibu.
10. Hipertensi dan diabetes. Bisa jadi, Anda yang awalnya normal terjadi pelonjakan tekanan darah hingga mengharuskan Anda menjalankan operasi caesar Moms. Belum lagi, Anda yang memiliki diabetes yang memang membutuhkan penanganan intensif. Maka, operasi caesar sebaiknya dilakukan.
Ilustrasi hipertensi. (Foto: rawpixel via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hipertensi. (Foto: rawpixel via Pixabay)
11. Fetal Distress, bukan saja ibu hamil yang hendak melahirkan yang bisa stres. Tapi, bayi juga bisa mengalami stres. Bagaimana bisa mendeteksinya? Ia bisa terlihat dari denyut jantung bayi yang kian lama kian melemah, Moms.
ADVERTISEMENT
Jadi jelas, operasi caesar dilakukan bukan sekadar karena keinginan ibu atau pihak keluarga saja.