Alasan Ibu Harus Bisa Perah ASI dengan Tangan Meski Ada Breastpump

30 Agustus 2019 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memerah ASI dengan payudara. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memerah ASI dengan payudara. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat sedang tidak bersama bayi, ibu menyusui perlu menyediakan ASI perah untuk tetap mencukupi kebutuhan nutrisi si kecil. Ya, memerah ASI kini semakin mudah dengan kehadiran beragam jenis alat pompa ASI. Apalagi jenis pompa ASI elektrik yang bisa membuat proses memerah jadi lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
"Idealnya kalau menggunakan pompa harus dicoba dulu. Tapi itu kan agak sulit, ya. Jadi cocok-cocokan, ada yang cocok manual ada yang cocok elektrik. Kalau ditanya keuntungannya, elektrik yang dua corong itu lebih cepat, kalau manual bisanya lebih lama. Kalau manual harganya lebih ekonomis dibanding elektrik," jelas Nia Umar, IBCLC, Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Meski begitu, Nia menyarankan agar setiap ibu menyusui tetap bisa memerah ASI dengan tangan.
"Kami kalau di AIMI sebenarnya lebih menyarankan ibu memerah dengan tangan", ujar Nia saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Ilustrasi memerah ASI dengan payudara. Foto: Shutterstock
Nia menyebut, ada 3 keuntungan yang bisa diperoleh ibu bila memerah ASI dengan tangan, seperti:
ADVERTISEMENT
Hanya saja memerah dengan tangan, kata Nia, tidak semudah yang dibayangkan. Perlu belajar terlebih dahulu untuk memahami teknik-tekniknya. Terutama menemukan titik atau lokasi terbaik menempatkan jari atau tangan untuk memerah, hingga akhirnya bisa dan terbiasa.
ASI perah Foto: Shutterstock
Nah Moms, berikut panduan yang bisa Anda ikuti jika ingin belajar memerah ASI dengan tangan.
1. Cuci tangan dengan baik sebelum memerah
2. Siapkan wadah ASIP yang sudah bersih. Bila ibu belum mahir memerah dengan tangan, siapkah wadah memerah yang lebar, seperti mangkuk lebar. Bagi ibu yang sudah mahir bisa langsung memerah dan memasukkannya ke botol ASIP, gelas atau cangkir kecil
ADVERTISEMENT
3. Mulailah memijat payudara
4. Duduklah dengan posisi badan sedikit maju ke depan agar gaya gravitasi membantu ASI mengalir
5. Carilah titik terbaik pada payudara di mana ASI mengalir paling deras ketika payduara diperah atau ditekan. Bentuklah jempol dan keempat jari sisanya dengan posisi C-hold. Letakkan jari tangan kira-kira 4 cm dari dasar puting. Tangan ibu yang tidak memerah dapat menyangga payduara, terutama bila payudara ibu besar dan berat
6. Tekan payudara dengan cukup kuat, tetapi tidak menyakitkan ke arah dalam payudara menuju dinding dada. ASI bisa saja tidak langsung keluar, walau ibu sudah menekan atau memerah beberapa kali. Karena diperlukan waktu untuk terjadi refleks pengeluaran ASI
7. Pastikan menekan payudara ke dalam dinding dada, bukan ke arah puting. Hindari menggesek jari di payudara. Lakukan pemerahan pada titik yang sama, bukan dengan menggesek payudara
ADVERTISEMENT
8. Temukan ritme yang nyaman bagi ibu dengan siklus tekan-perah-lepaskan
9. Lakukan rotasi posisi jari tangan, rasakan bagian payudara yang lebih keras atau terdapat gumpalan. Anda dapat memerah selama 20 menit atau hingga ASI tidak ada yang keluar lagi, dan teruslah memerah sekitar 2-5 menit setelah ASI yang terakhir.