Alasan Mata Bayi Baru Lahir Jarang Berkedip

26 Desember 2018 10:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah mata Anda dan bayi saling bertatapan? Jika pernah, Anda mungkin bertanya-tanya, kenapa mata bayi baru lahir jarang berkedip.
ADVERTISEMENT
Tak perlu cemas dulu. Berdasarkan sejumlah studi yang terdokumentasi, orang dewasa rata-rata berkedip 15 kali semenit. Sementara, bayi baru lahir hanya berkedip lima kali dalam satu tangan semenit, bahkan beberapa bayi hanya berkedip sekali semenit.
"Rata-rata dua atau tiga kali berkedip dalam satu menit," kata Leigh Bacher, profesor psikologi di Universitas Negeri New York di Oswego, sebagaimana dikutip dari Live Science.
Ilustrasi bayi baru lahir.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)
Pada dasarnya, kedipan mata diatur oleh dopamin otak, salah satu neurotransmiter yang memungkinkan sel-sel otak saling berkomunikasi. Pengidap skizofrenia, yang mungkin disebabkan, sebagiannya, oleh terlalu banyaknya dopamin di otak akan berkedip lebih sering.
Sebaliknya, penderita Parkinson, yang disebabkan oleh kematian neuron penghasil dopamin, berkedip lebih jarang. Mengkonsumsi obat untuk meningkatkan kadar dopamin bisa meningkatkan tingkat kedipan mata, dan begitu pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Membersihkan mata bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membersihkan mata bayi. (Foto: Thinkstock)
Lantas, bagaimana dengan bayi?
Ya Moms, banyaknya kedipan pada bayi menunjukkan berapa banyak dopamin di tubuhnya. Tak hanya berfungsi untuk mengatur kedipan mata, dopamin juga mendasari fungsi-fungsi lain pada tubuh, mulai dari mengontrol gerakan dan tingkat hormonal, hingga pembelajaran dan motivasi.
Jadi, tingkat kedipan bayi dapat mengungkapkan tentang perkembangan sistem dopamin dan bahkan mungkin mencerminkan perbedaan masing-masing bayi dalam beberapa aspek sistem saraf bayi.