Amankah Perhiasan Emas untuk Kulit Bayi?

31 Januari 2018 11:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sentuhan bayi dan ibu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Sentuhan bayi dan ibu (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Sudah menjadi bagian dari tradisi di negeri ini, seorang nenek atau sesepuh segera membeli perhiasan emas saat kedatang bayi di tengah keluarga. Perhiasan emas, diberikan sebagai tanda sayang, bangga, perlindungan dari para tetua hingga harapan agar bayi kelak menjadi orang yang terpandang dan hidupnya sejahtera.
ADVERTISEMENT
Ada juga keluarga yang percaya, perhiasan emas dapat memberi bayi perlindungan dari kejahatan atau penyakit. Sementara keluarga lain menganggap perhiasan emas yang diberikan pada bayi sebenarnya bentuk tabungan atau bekal untuk biaya pengasuhan anak bagi orang tua muda yang mungkin membutuhkannya kelak.
Perhiasan yang diberikanpun bisa beragam bentuknya, mulai dari anting, rantai atau kalung, cincin, gelang maupun gelang kaki untuk anak laki-laki. Tidak heran kalau beberapa bidan, rumah bersalin atau rumah sakit ibu dan anak bahkan menawarkan pelayanan pemasangan anting dalam paket bersalin. Selain saat kelahiran, bayi bisa mendapat perhiasan emas sebagai hadiah tumbuh gigi, 'turun tanah' atau bisa berjalan, maupun sebagai oleh-oleh saat ada keluarga yang baru pulang dari haji.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Indonesia, tradisi memberi bayi perhiasan emas sejak lahir dapat ditemui di banyak masyarakat di Asia selama lebih dari ratusan, jika tidak ribuan tahun.
Namun, apakah pemakaian perhiasan emas aman bagi kesehatan bayi? Apa saja kemungkinan risikonya?
Sebenarnya boleh saja memberi perhiasan emas pada bayi karena emas relatif aman untuk kulit bayi. Umumnya juga jarang ditemui adanya kasus alergi pada penggunaan jenis logam ini. Bila dibandingkan dengan perak atau platinum, misalnya, pemakaian emas jarang menimbulkan iritasi atau keluhan kulit seperti kemerahan maupun lenting pada kulit.
Yang perlu diwaspadai justru lebih kepada pemilihan bentuk perhiasan yang hendak diberikan. Pastikan ukurannya sesuai untuk bayi, tidak ada sudut perhiasan yang tajam atau bagian yang mudah lepas untuk menghindari risiko bayi tersedak perhiasan yang lepas, tergores permukaan atau sudut perhiasaan yang tajam atau terjerat kalung rantainya.
ADVERTISEMENT
Saat memilih anting, misalnya. Pilihlah anting dengan ukurannya kecil dan model sederhana. Bila anting berbentuk bulatan, perhatikan, apakah anting sudah cukup mungil agar jari bayi tidak dapat masuk ke dalamnya untuk mencegah anting tertarik ketika bayi mulai aktif nanti.
Ilustrasi bayi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Pixabay)
Anda juga perlu menjaga kebersihkan perhiasan. Bersihkan teratur dan beri cairan antiseptik secara berkala. Perhatikan juga, apakah saat memandikan bayi ada bagian yang luput dibersihkan karena terhalang perhiasannya?
Yang terakhir adalah mengenai keamanan anak yang tak kalah penting untuk Anda pertimbangkan. Jangan sampai perhiasan yang dipakai bayi terlalu mencolok karena dapat memancing orang yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan.
Jadi, berhati-hati ya, Moms!