Anak Kidal, Haruskah Dilarang?

3 Juli 2018 16:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan Paksa Anak Kidal (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan Paksa Anak Kidal (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat anak memasukin usia 17 hingga 24 bulan, umumnya orang tua sudah dapat mengamati kecenderungan anak untuk menggunakan tangan kanan atau kiri saat beraktivitas. Bila kelihatannya anak cenderung kidal, sebaiknya Anda tidak memaksa anak untuk mengubah kecenderungan ini.
ADVERTISEMENT
Segala bentuk pemaksaan hanya akan membuat anak bingung, Moms. Bahkan bila dipaksa, dapat menghambat perkembangannya di kemudian hari. Tidak ingin kan, ini terjadi?
Tetapi, karena kita hidup dalam masyarakat yang menganggap penggunaan tangan kanan lebih sopan untuk memberi dan menerima, sebaiknya Anda juga melatih keterampilan anak menggunakan tangan kanannya secara khusus.
Kalau anak hendak menerima sesuatu, mintalah ia menggunakan tangan kanannya. Sementara bila anak ingin melakukan aktivitas lain, misalnya menggambar, bermain mobil-mobilannya atau membuka gagang pintu kamar, Anda tidak perlu menuntutnya menggunakan tangan kanannya.
Selain itu, menurut psikolog anak, Dr Richard Woolfson ada setidaknya 5 cara untuk membantu anak kidal. Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip kumparanMOM dari Young Parents :
ADVERTISEMENT
1. Letakkan perspektif Anda dengan tepat
Pertama, letakkanlah isu mengenai anak Anda yang kidal ini dalam perspektif yang benar.
Ya, ini dapat membuat hidup sedikit lebih sulit bagi anak Anda, terutama bila anak hendak mencoba mempelajari keterampilan baru, seperti menggunting, memotong, menulis, atau saat ia mempelajari olahraga baru seperti bermain bulu tangkis. Tapi, kidal bukanlah suatu kondisi cacat atau tidak mampu. Anak akan dapat beradaptasi.
Anak Mewarnai dengan Tangan Kiri (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Mewarnai dengan Tangan Kiri (Foto: Pixabay)
2. Berpikir positif
Ambil pandangan positif tentang kemampuan anak untuk lebih aktif menggunakan tangan kirinya. Lihatlah sebagai salah satu karakteristik khas yang membuatnya menjadi anak yang unik.
Selain itu, pandanglah bahwa ini merupakan kesempatan Anda untuk belajar tentang dunia dari sudut pandang yang berbeda. Ya Moms, dari sudut pandang seorang anak kidal yang bisa berprestasi juga.
ADVERTISEMENT
3. Tak usah khawatir soal kemampuan menulis
Tunggu saja, bila sudah lebih besar anak Anda pun akan belajar menulis seperti anak-anak lainnya. Tantangannya mungkin berbeda untuk seorang anak kidal daripada bagi orang yang tidak kidal karena dia harus mendorong pensil di kertas bukannya menariknya.
Tapi bukan berarti si kecil tidak akan bisa menulis. Anda dapat membantu masalah ini dengan memastikan pensil yang digunakan anak tidak terlalu tajam agar tidak menancap ke dalam kertas.
Ilustrasi Anak Kidal (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Kidal (Foto: Pixabay)
4. Lakukan adaptasi
Buatlah hidup lebih mudah bagi anak kidal Anda. Misalnya, meletakkan barang-barang ke sisi kirinya sehingga ia tidak perlu mengulurkan tangannya sampai jauh menyilang sepanjang waktu. Ini berlaku saat Anda hendak memberikan mainan dan buku, juga saat meletakkan alat-alat makannya di meja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda juga bisa mencari gunting tangan kiri yang dirancang agar pas dengan tangan kiri alih-alih gunting biasa. Ini akan sangat membantunya menguasai keterampilan memotong saat usia balita.
5. Puji prestasinya
Hujani anak Anda dengan pujian saat ia mampu menyusun balok atau menggambar di atas kertas menggunakan krayonnya. Tapi, hindari menyebutkan bahwa dia kidal agar anak tidak merasa bahwa dia memiliki masalah. Cukup puji pencapaian apapun yang dilakukannya menggunakan keterampilan tangan seperti biasa saja.
Dengan begini, Anda akan mengurangi potensi kecemasan yang mungkin anak miliki karena ia kidal.