Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun sebenarnya tingkah balita ini tergolong normal, Moms. Perilaku itu merupakan bagian dari fase oral. Fase oral adalah fase yang dilalui anak sejak bayi hingga balita, ketika anak mencari dan mendapat sensasi kenikmatan di mulutnya.
Meski begitu, tetap wajar bila Anda sebagai orang tua khawatir. Biar bagaimana pun, lilin mainan kan bukan makanan. Anda mungkin juga bertanya-tanya, sebenarnya bahaya enggak ya bila anak menelannya?
Mengutip Very Well, ini sangat tergantung dengan produk lilin mainan yang si kecil telan, Moms. Beberapa lilin mainan yang ada di pasaran tidak beracun (non-toxic) dan sudah memiliki sertifikat internasional untuk memastikan hal ini.
Namun mungkin saja Anda menemukan produk lilin mainan yang masih mengandung bahan berbahaya. Karena itu, membaca label produk lilin mainan sebelum memberikannya pada si kecil sangat penting, Moms. Cek dengan seksama bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya. Bila produk dijual tanpa label sama sekali, lebih baik tidak usah dibeli!
ADVERTISEMENT
Sebagai alternatifnya, Anda bisa membuat sendiri lilin mainan untuk anak . Lilin mainan yang Anda buat sendiri tentu lebih terjamin keamanannya. Anda bahkan bisa membuatnya dari bahan-bahan makanan yang ada di dapur sehingga aman bila tertelan oleh si kecil. Misalnya dari tepung, soda kue, garam dan pewarna makanan.
Meski aman bila tertelan, bukan berarti anak bisa menjadikan mainannya ini camilan ya, Moms. Karena anak tentu sebaiknya tidak mengonsumsi garam, soda kue dan pewarna makanan berlebihan. Belum lagi bila anak memiliki alergi terhadap bahan makanan tertentu.
Memang kemungkinan besar sih, anak juga tidak akan menyukai rasanya. Tapi untuk berjaga-jaga, sebaiknya tetap jelaskan pada anak bahwa mainan bukan untuk dimakan.
ADVERTISEMENT
Anda juga bisa menyediakan berbagai jenis camilan sehat dengan bentuk dan warna yang menarik untuk menemani anak bermain. Jelaskan pada anak: ini mainannya dan ini camilannya.
Lantas adakah kondisi di mana orang tua perlu khawatir bila anak menelan mainan lilin?
Ya Moms, waspadalah bila setelah menelan lilin mainan anak mengeluh sakit kepala, sakit perut, mual, muntah, lesu atau justru jadi lekas marah. Segera bawa anak ke dokter untuk memastikan kondisinya.
Anda juga perlu mewaspadai risiko tersedak bila anak menelan lilin mainannya. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya lilin mainan diberikan setelah anak berusia 2 tahun, ya.