Bayi Merangkak Mundur, Normalkah?

26 Agustus 2018 15:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Senangnya melihat bayi merangkak. Fase tersebut merupakan salah satu tahap perkembangan penting sebelum akhirnya si kecil bisa berjalan sendiri. Umumnya, bayi akan mulai merangkak sekitar usia 7-10 bulan. Dimulai dari merambat atau bertumpu pada perutnya, lantas perlahan merangkak maju!
ADVERTISEMENT
Tapi ada juga lho, bayi yang justru merangkak mundur. Tentu saja hal ini dapat membuat bingung orang-orang dewasa di sekitarnya. Apakah hal tersebut normal?
Menurut Tanya Remer Altmann, seorang dokter spesialis anak sekaligus penulis buku The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate The Major Developmental Milestones, setiap bayi akan memilih cara yang menurutnya paling mudah untuk menggerakkan tubuhnya. Jadi jika bayi merangkak mundur di masa-masa awal ia belajar merangkak, Anda tak perlu khawatir, Moms. Hal ini bukan berarti si kecil mengalami masalah pada perkembangannya.
Lewat laman resminya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga memberikan penjelasan senada. IDAI menyebut jika masing-masing bayi memiliki cara tersendiri untuk bergerak. Ada yang bergerak mundur dulu, lalu menangis karena menjadi semakin jauh dari mainan yang dituju. Ada yang bergeser dengan bokong, atau yang sering kita sebut sebagai ngesot dan ada pula yang berguling.
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Shutterstock)
Di masa-masa awal si kecil belajar merangkak, biarkan bayi merangkak mundur sebab hal ini juga menjadi cara untuk menguatkan otot-ototnya. Ketika kekuatan tangan, kaki, punggung, dan kontrol kepala membaik, bayi akan belajar untuk menopang berat tubuhnya dengan kaki dan tangan. Setelah itu ia akan bergerak dengan menggunakan kaki dan tangannya secara bergantian, sambil mengangkat kepalanya untuk melihat sekeliling.
ADVERTISEMENT
Ibu juga bisa melatih si kecil untuk merangkak ke depan dengan meletakkan mainan atau hal-hal yang menarik perhatiannya. American Academy of Pediatrics juga menyarankan penggunaan bantal untuk dijadikan rintangan yang cukup menantang bagi bayi yang sedang belajar merangkak. Tantangan seperti ini akan meningkatkan kepercayaan diri dan ketangkasannya.
Yang juga tak kalah penting, ibu harus selalu mengawasi si kecil saat belajar merangkak. Pastikan bayi merangkak di tempat yang aman dan jauhkan bayi dari benda-benda berbahaya saat sedang merangkak.