Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Bayi Tabung Miliki Tingkat Kemampuan Setara dengan Bayi Normal
16 Agustus 2017 14:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Bagi orang tua yang dirasa kesulitan dalam memiliki momongan, IVF atau In Vitro Fertilization dianggap menjadi solusi mereka untuk cepat mendapatkan keturunan. Meskipun rangkaian IVF cukup panjang, namun ternyata banyak wanita yang masih menjalani program bayi tabung ini.
ADVERTISEMENT
IVF sendiri adalah teknologi kedokteran yang digunakan untuk menyatukan sel telur wanita dengan sperma suaminya di luar rahim. Proses pembuahan ini akan dilakukan di sebuah laboratorium yang dikerjakan oleh para ahli.
Namun, dibalik program bayi tabung ini, terselip sebuah pertanyaan yang sering dipikirkan oleh para wanita. "Akankah anak yang lahir dengan program IVF mempunyai intelegensi yang sama dengan anak yang lahir normal?"
Meskipun program IVF seringkali menghasilkan bayi yang lahir prematur, namun ternyata kemampuan atau intelegensi mereka tak akan berbeda dengan anak yang lahir normal, seperti dikutip Boldsky.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Human Reproduction menunjukkan jika orang tua yang menjalani program IVF umumnya memiliki kemampuan sosio-ekonomi lebih tinggi daripada orang tua yang mengandung anak mereka secara alami.
ADVERTISEMENT
Latar belakang itulah yang menjadi alasan kuat seorang anak yang lahir dari program bayi tabung akan memiliki kesamaan intelegensi atau bahkan lebih, dibandingkan anak yang dikandung secara normal.
"Temuan menunjukkan bahwa efek positif dari latar belakang keluarga akan mengesampingkan risiko kesehatan yang buruk, yang bisa menggganggu kemampuan kognitif seorang anak," ujar Melinda Mills, profesor yang mengajar di University of Oxford.
Milss pun menambahkan jika edukasi yang diberikan oleh orang tua sang anak akan membantu mengatasi persoalan kesehatan seperti bayi lahir prematur.
"Meskipun program IVF memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menghasilkan bayi lahir prematur, namun kami menemukan bahwa bayi tersebut memiliki orang tua yang berpendidikan lebih baik dan berasal dari golongan yang berpenghasilan tinggi," tambah Mills.
ADVERTISEMENT
Hal ini erat kaitannya dengan faktor pendapatan yang dimiliki oleh orang tua anak tersebut. Kemampuan intelegensi seorang anak akan ditentukan sampai mereka berusia 11 tahun, di mana jika kehidupan sang anak disokong dengan segala fasilitas atau pendidikan yang baik, maka hal ini akan berpengaruh pada tingkat kemampuan seorang anak.
Penelitian yang menggunakan data dari UK Millennium Cohort Study itu menunjukkan jika anak yang lahir dengan program IVF memiliki kemampuan dalam hal menguasai kosakata pada usia 3-5 tahun, membaca di usia tujuh tahun dan kemampuan merangkai kata kerja pada usia ke-11.
Hasilnya pun menunjukkan jika anak yang lahir dengan program IVF dianggap mempunyai kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang dikandung secara normal.
ADVERTISEMENT