Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Tak jarang pasangan suami-istri menolak berhubungan seks saat hamil , karena takut bisa melukai janin atau bahkan menyebabkan keguguran. Kekhawatiran ini umum terjadi pada pasangan yang pernah mengalami keguguran sebelumnya. Benarkah berhubungan seks saat hamil dapat memicu keguguran?
ADVERTISEMENT
Keguguran memang umum terjadi pada trimester pertama, yakni 20 minggu pertama setelah pembuahan. Penyebab utamanya adalah abnormalitas kromosom pada embrio. Namun belum ada penelitian yang mengungkapkan kaitan antara aktivitas seksual dengan keguguran.
“Kebanyakan riset hanya membicarakan tentang menurunnya gairah seksual selama masa kehamilan. Seks saat hamil sebenarnya dianggap sebagai aktivitas berisiko rendah karena janin dilindungi dari dorongan penis oleh serviks dan cairan ketuban,” jelas dr Lee, ahli urologi dan kesehatan pria, dikutip dari The Star.
Dokter atau bidan memang biasanya melarang ibu hamil dengan riwayat keguguran untuk tidak bercinta pada trimester pertama atau hingga pendarahan berhenti. Tapi bukan karena dokter tersebut yakin seks adalah penyebabnya.
Mengutip British Journal of General Practice, dokter menyarankan ibu hamil dengan riwayat keguguran untuk menghindari seks, sebenarnya karena alasan praktis saja secara umum. Sehingga bila terjadi keguguran lagi, pasangan tersebut tak perlu menyalahkan seks sebagai pemicu kejadian itu.
ADVERTISEMENT
Meski tidak terbukti secara medis, ketakutan bahwa seks bisa membahayakan janin rupanya terlanjur mengakar, Moms. Sebuah penelitian di Malaysia mengungkap hampir tiga per empat ibu hamil pernah menghindari seks karena takut melukai bayi atau keguguran.
Riset lain di Nigeria terkait aktivitas seksual suami selama pasangannya hamil. Hasilnya ternyata menyedihkan, Moms! Sekitar satu dari tiga suami menjalani hubungan di luar pernikahan untuk memuaskan gairah seksual yang tak terpenuhi selama masa kehamilan.
Nah, Moms ketakutan berlebihan terhadap seks saat hamil ternyata berpengaruh besar ya! Bahkan jika Anda akhirnya tetap berhubungan seks namun masih dibayang-bayangi kekhawatiran itu, kepuasan seksual pun akan menurun.
Namun memang ada kondisi medis ketika hubungan seks sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Di antaranya adalah plasenta previa dan incompetent cervix.
ADVERTISEMENT
Plasenta previa adalah kondisi ketika ari-ari berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalur lahir bayi. Sedangkan incompetent cervix adalah ketika leher rahim Anda lemah dan mulai terbuka terlalu awal selama kehamilan.
Kedua kondisi ini mengharuskan ibu hamil menghindari kegiatan berat termasuk berhubungan seks. Bercinta juga dilarang karena proteksi terhadap janin yakni plasenta dan serviks sudah tidak optimal pada kondisi tersebut.
Namun di luar kondisi-kondisi itu, berhubungan seks saat hamil aman dilakukan, selama dokter atau bidan Anda tidak melarangnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Masih ada artikel-artikel tentang Seks saat Hamil lainnya yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!
ADVERTISEMENT