Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Benarkah Mandi Hujan Bisa Bikin Anak Sakit?
27 Desember 2018 8:56 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
ADVERTISEMENT
Mandi hujan atau main hujan-hujanan! Anak mana yang tidak menyukainya? Apalagi kalau sedang musim hujan seperti sekarang ini. Tapi memang, ada orang tua yang melarang anak melakukan hal ini. Alasannya apalagi kalau bukan takut si kecil jatuh sakit. Misalnya saja terserang demam, pilek, masuk angin, sakit kepala, hingga diare.
ADVERTISEMENT
Namun, benarkah mandi hujan atau hujan-hujanan bisa bikin anak sakit? Cek dulu faktanya, Moms!
Ternyata bukan hujan yang membuat anak sakit, melainkan sistem imun yang lemah. Sehingga, bermain hujan sebenarnya tak jadi masalah jika si kecil dalam kondisi tubuh yang fit.
Namun memang ada yang perlu diwaspadai dari air hujan. Misalnya saja, air hujan yang jatuh ke tanah membuat bakteri dan virus naik ke udara. Jadi anak yang bermain hujan berisiko terekspos bakteri dan virus ini jika daya tahan tubuhnya sedang buruk.
Kuman juga bisa datang dari air kotor, bukan air hujan. Jika anak main air hujan yang turun melalui atap rumah dan sudah tercampur dengan berbagai kotoran, bisa saja anak jadi sakit.
Jadi jika kondisi tubuh anak sedang fit, sesekali biarkan anak mencoba sensasi bermain hujan, Moms. Ada manfaat yang bisa didapat si kecil lho!
ADVERTISEMENT
Main hujan dapat mendekatkan anak kepada alam. Hal ini bisa membuat tubuhnya beradaptasi dan lebih kuat. Saat bermain hujan, tubuh anak akan berupaya mengimbangi perubahan suhu yang drastis.
Artinya bila sesekali main hujan, tubuh anak akan terlatih sehingga lebih mampu beradaptasi dengan suhu dingin. Hal ini membuat daya tahan tubuhnya lebih baik.
Jadi sekali lagi, selama Anda yakin sistem imun si kecil sedang dalam kondisi prima, tak ada salahnya mengizinkannya main hujan. Pastikan saja hujannya tidak terlalu besar (tanpa angin atau petir) yang bisa membahayakan anak. Selain itu, awasi anak saat bermain hujan dan jangan biarkan anak bermain terlalu lama.
Begitu juga bila anak ingin bermain kubangan atau genangan air. Anda boleh saja mengizinkannya bila yakin anak Anda sehat.
ADVERTISEMENT
Saat bermain kubangan, anak akan mengalami banyak stimulasi sensori mulai dai area taktil, propioception, vestibular, visual, hingga penciuman terstimulasi. Anak yang stimulasi sensorinya kaya, maka sistem pemrosesan sensorinya matang, akan lebih adaptif, lebih tangguh, dan lebih siap belajar
Meski begitu, orang tua sebaiknya memerhatikan dan mendampingi anak serta meminta anak menggunakan alas kaki saat bermain di kubangan air. Ini penting, karena tidak hanya licin, saat anak bermain kubangan air bisa saja ada benda tajam seperti paku atau pecahan kaca maupun binatang yang tidak kita lihat. Kubangan air juga bisa saja lebih dalam daripada kelihatannya.
Jangan lupa, ingatkan anak untuk berhati-hati dan tidak meminum/memasukkan air kubangan ke mulutnya. Jangan lupa, setelah anak bermain hujan atau kubangan, pastikan anak segera mencuci bersih tangan, kaki, jari-jari atau seluruh tubuhnya untuk menghindari kuman tertinggal dan masuk ke tubuh anak. Lalu keringkan badan anak dengan seksama.
ADVERTISEMENT