Benarkah Susu Formula buat Bayi Jadi Lebih Gemuk?

14 Oktober 2018 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi minum susu formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi minum susu formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, namun beberapa kondisi medis bisa saja membuat ASI tak bisa diberikan sehingga bayi perlu diberi susu formula untuk sementara waktu. Bila Anda atau si kecil menghadapi pilihan ini, pastikan Anda memilih susu formula dengan bijak ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda juga perlu mencari tahu informasi yang benar sesuai susu formula untuk bayi. Jangan sampai Anda memercayai informasi yang tidak benar atau bahkan bisa menyesatkan. Misalnya tentang susu formula yang sering dibilang bisa membuat anak jadi lebih gemuk. Benar atau tidak ya, soal yang satu ini?
kumparanMOM menghubungi dr Galih Linggar Astu SpA, dokter spesialis anak RS Brawijaya Bojongsari, Depok, untuk mencari tahu kebenarannya.
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Susu Formula (Foto: Shutterstock)
“ASI mengandung hormon tertentu yang bisa mencegah obesitas. Sementara jika minum susu formula, biasanya bayi itu minum susu lebih banyak. Jadi ya, cepat gemuk,” papar dr Galih.
Apakah ini berarti susu formula lebih baik dari ASI? Tunggu dulu, Moms, meski bayi yang gemuk seringkali dianggap lucu atau menggemaskan oleh masyarakat, tidak selamanya gemuk itu baik.
ADVERTISEMENT
Karena bukan bayi gemuk atau kurus yang harus jadi perhatian Anda, tapi bagaimana penambahan berat badan bayi di grafik pertumbuhannya. Jika pertumbuhan bayi baik dan tetap pada nilai rujukannya, maka Anda tak perlu khawatir.
Lantas, bagaimana cara menjaga berat badan bayi tetap ideal?
Ilustrasi MPASI Bayi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi MPASI Bayi (Foto: Shutterstock)
Pertama, jika bayi sudah memasuki usia enam bulan, Anda bisa mulai memberinya makanan pendamping ASI atau MPASI. Buatlah MPASI dari bahan-bahan yang segar, padat gizi dan berimbang. Termasuk dengan sayur-sayuran, biji-bijian, buah-buahan, polong-polongan, ikan atau daging tanpa lemak.
Kedua, kenalkan bayi pada makanan keluarga bila usianya sudah menginjak 1 tahun. Tetapi ingat, hindari memberi anak makanan instan, makanan kalengan, makanan dengan pengawet atau pewarna buatan, juga makanan yang mengandung terlalu banyak garam atau gula. J
ADVERTISEMENT
Jangan juga menjadikan susu formula sebagai pengganti makanan utama anak dan batasi porsinya 2 sajian saja perhari.
Dan yang terakhir, dorong anak untuk selalu bergerak aktif. Selain baik untuk kesehatan, kemampuan motorik kasar dan halus, bergerak juga bisa membakar lemak di tubuh. Sejak bayi misalnya, Anda bisa memacu gerak anak dengan mengajaknya bermain di lantai (tummy time), merangsang anak merangkak, hingga berlatih berjalan.