Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kehamilan memang bisa saja terjadi secara alami tanpa perencanaan. Apalagi pada pasangan muda yang baru membina rumah tangga. Umumnya, perencanaan keluarga belum menjadi prioritas utama.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya, untuk memastikan keluarga Anda tumbuh sehat, bahagia dan sejahtera, perencanaan keluarga sangat penting, Moms! Khususnya terkait mengatur jarak kehamilan atau kelahiran antar anak.
Caranya? Salah satunya tentu dengan menggunakan alat kontrasepsi. Namun, banyak orang yang masih ragu menggunakan kontrasepsi. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) misalnya, menunjukkan bahwa saat ini di Indonesia pengguna metode kontrasepsi modern masih kurang 57,9% dari target yang ditetapkan.
Salah satu sumber keraguan pasangan muda menggunakan kontrasepsi di antaranya terkait masalah menyusui. Banyak masyarakat yang berpikir bahwa ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi pil KB.
Ini salah, Moms! Mengutip laman resmi Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) , hormon yang terdapat pada pil KB memang akan ada dalam ASI, tetapi tidak membahayakan. Walau begitu, hormon estrogen yang terdapat dalam pil KB memang dapat mengurangi produksi ASI.
ADVERTISEMENT
Lalu harus bagaimana? Apabila ibu mengalami hal ini, coba berhenti mengkonsumsi pil KB, maka produksi ASI ibu akan kembali normal. Jika memungkinkan, sebaiknya Anda tidak mengkonsumsi pil KB apabila bayi masih berusia 6 bulan dan Anda susui secara ekslusif. Menyusui secara ekslusif, bisa menjadi KB alami atau pengganti alat kontrasepsi.
Anda juga dapat memilih alternatif alat kontrasepsi lain, misalnya kondom atau spiral. Tapi apabila tetap ingin mengkonsumi pil KB, sebaiknya cari pil KB yang memang ramah untuk ibu menyusui. Pil KB jenis ini biasanya hanya mengandung hormon progestin dosis rendah atau tanpa kandungan hormon estrogen.
Ini penting untuk memastikan pil KB tidak menyebabkan ASI menjadi kering, tidak mempengaruhi jumlah produksi dan kualitas ASI serta tidak menyebabkan diare pada bayi.
ADVERTISEMENT