Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bolehkah Wanita Hamil, Ibu Menyusui, Bayi dan Balita Makan Durian?
27 Januari 2018 15:29 WIB
Diperbarui 21 Juli 2019 14:16 WIB
ADVERTISEMENT
Yang suka makan durian, mana suaranyaaaaaaa...?
Saat musim durian tiba, tak sedikit orang yang bergembira menyambutnya. Si hijau berduri yang sering disebut Raja Buah-buahan di Asia Tenggara ini memang banyak dicintai karena rasa, tekstur dan baunya yang istimewa.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dijual di pasar atau penjual pinggir jalan, saat ini kita juga dapat dengan mudah menemui durian hadir di mal, supermarket terkenal, hingga restoran mewah dan hotel berbintang di berbagai kota besar di Indonesia.
Makan durian bersama, sering dijadikan acara spesial saat berkumpul dengan teman, pasangan bahkan keluarga besar.Tapi bagaimana bila saat ini Anda sedang hamil atau menyusui? Bolehkah makan durian? Bagaimana dengan anak? Umur berapa boleh diberi durian?
Sebelum musimnya berlalu, kumparanMom (kumparan.com) mengajak Anda mengenal buah ini lebih jauh dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda:
Ibu Hamil
Untuk Ibu hamil yang rindu rasa manis dan lembutnya daging durian yang pulen, tenang saja. Durian aman dikonsumsi selama hamil!
ADVERTISEMENT
Durian segar adalah sumber nutrisi yang kaya: Besi, Riboflavin, Tembaga, Folat, Kalsium, Serat, Seng, Karoten, Mangan, Fosfor, Magnesium, Kalium, Niacin, Thiamin, Gula, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E dan asam askorbat yang baik untuk tubuh.
Tapi, durian tinggi lemak, gula, dan kandungan karbohidrat. Karena itu, makan durian terlalu banyak bisa meningkatkan peluang Anda melahirkan bayi yang lebih besar dan berisiko tinggi mengalami obesitas pada masa kecil.
Jadi, tahan dulu deh, hasrat makan durian sepuasnya. Terutama bila Anda menderita diabetes gestasional atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga. Makan durian sedikit saja untuk menebus rasa rindu Anda.
Ibu Baru atau dalam Masa Nifas
Setelah menahan diri selama 9 bulan, bolehkah usai bersalin Anda melampiaskan hasrat makan durian? Hahaha... boleh, Moms. Durian sangat tinggi energi dan bisa membantu ibu baru yang masih lemah untuk pulih lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Namun, Anda sebaiknya tidak makan terlalu banyak durian karena bisa menyebabkan panas dalam tubuh yang kemudian bisa mengakibatkan sembelit. Mengurus bayi baru lahir dengan tubuh lemah ditambah mengalami sembelit? Pasti bukan gambaran masa-masa pascamelahirkan yang Anda inginkan.
Ibu Menyusui
Ibu menyusui bisa makan durian secukupnya. Durian sangat tinggi energi dan kaya akan mineral seperti kalsium, zat besi dan mangan sehingga bermanfaat karena meningkatkan kualitas ASI. Tapi sama seperti halnya ibu yang baru melahirkan, usahakan jangan makan terlalu banyak durian karena bisa menyebabkan panas dalam tubuh yang kemudian bisa mengakibatkan sembelit.
Bayi
Durian tidak cocok untuk bayi karena kandungan gulanya yang tinggi.
Bayi memang tidak disarankan mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi. Mengkonsumsi makanan-makanan seperti ini lebih berbahaya bagi bayi dan balita daripada orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Kenapa? Kebutuhan gula dan garam pada bayi kurang dari 1 gram per hari. Sementara di dalam ASI ataupun susu formula, sudah terdapat setidaknya 0.4 gram kandungan sodium yang sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Perhitungan kebutuhan ini juga disesuaikan dengan kemampuan kerja ginjal bayi.
Bila diberi makanan dengan kadar gula atau garam yang melebihi kebutuhannya, ginjal bayi harus bekerja lebih keras dan hal ini bisa meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit ginjal di saat dewasa.
Balita
Mulai 1 tahun ke atas, anak boleh saja Anda biarkan mencicipi durian. Tapi sekali lagi karena kandungan gula durian yang tinggi, Anda tetap harus membatasi jumlahnya.
Selamat menikmati durian, Moms!