Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bukan dengan Membentak, Atasi Anak Suka Menjerit dengan ini
11 April 2018 13:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Si kecil kerapkali menjerit? Bahkan, tak jarang jeritannya tidak kenal tempat dan waktu. Selain dapat mengganggu sekitar, Anda pun seperti kehabisan cara untuk menangani jeritan si kecil yang kian menjadi.
ADVERTISEMENT
Jangan marah dulu Moms, alih-alih anak bisa tenang, bisa jadi anak semakin tak terkendali. Ia malah mengulangi jeritannya tiap kali Anda memarahi, seolah ia sedang memancing reaksi dan perhatian Anda. Namun, orang tua juga perlu memaklumi, ketika anak berteriak kencang, itu karena anak belum bisa mengatur emosinya. Meskipun menjengkelkan, Anda tetap bisa mengatasi hal ini kok, Moms.
kumparanMOM (kumparan.com) merangkum cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anak yang suka menjerit, sebagai berikut:
Tetap tenang, sekaligus mendiamkan anak
Ketika si kecil sedang menjerit, tetaplah tenang Moms. Anda perlu menenangkan diri terlebih dulu dan jangan terpancing untuk menjerit pula, melainkan secara tenang, mintalah si kecil untuk diam.
Bukan berarti Anda sedang tidak peduli, namun hal itu untuk menunjukkan pada si kecil jika, bahwa menjerit bukanlah cara yang baik untuk mendapatkan perhatian Anda.
ADVERTISEMENT
Ketika Anda kebetulan berada di tempat umum atau tempat orang banyak berkumpul, bawalah si kecil menjauh sejenak ke tempat yang lebih tenang.
Berikan pengertian
Setelah berada di tempat yang tenang, dan mendapati anak sudah lebih baik, berilah pengertian padanya tentang hal-hal yang boleh dan tidak untuk dilakukan.
Utamanya, ketika berada di tempat umum. Anda bisa mengatakan, “Sayang, mama suka anak mama bisa bermain dengan ceria dan tidak menjerit-jerit. Itu sangat manis.”
Buatlah kesepakatan bersama anak
Kondisi menjerit adalah salah satu bentuk komunikasi anak, Moms. Bisa jadi itu adalah bentuk protesnya, karena Anda baru saja memarahi dan mencubitnya sebab baru saja ia bertindak tidak sopan. Tentu saja, anak jadi merasa kesakitan dan marah dengan Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, di luar waktu saat anak menjerit, bangunlah komunikasi yang baik dengan anak. Anda bisa mengomunikasikan dan menanamkan hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak, beserta alasannya agar anak dapat mengerti.
Salah satu contohnya, menjerit adalah perilaku yang tidak perlu dilakukan karena dapat mengganggu sekitar. Tapi dalam beberapa kasus, menjerit juga perlu dilakukan misalnya saat anak mendapat perlakuan tidak sopan oleh orang asing.
Berikan kesempatan
Sesekali, ajaklah anak pergi ke sebuah ruangan luas sepi atau alam terbuka. Berikan kesempatan anak untuk berteriak-teriak. Biarkan ia meluapkan apa yang selama ini ingin ia lakukan.
Katakan, “Nah, kalau di sini kamu boleh berteriak sekeras-kerasnya tanpa menganggu orang lain.” Kadangkali, kita bisa meluapkan apa yang ada di pikiran dengan berteriak.
ADVERTISEMENT