Cara Atasi Radang Amandel pada Anak

Ilustrasi anak diperiksa oleh dokter. (Foto: Thinkstock)

Salah satu penyakit yang cukup sering dialami anak adalah radang amandel. Amandel merupakan sebuah tonsil atau masa jaringan yang berada pada dua sisi bagian belakang tenggorokan. Bila terinfeksi oleh bakteri atau virus, tonsil ini bisa membengkak dan menjadi meradang. Kondisi inilah yang dikenal sebagai tonsilitis dan pada balita bahkan dapat terjadi berulang kali.

The American Academy of Pediatrics (AAP) melalui laman Healthy Children menjelaskan beberapa tanda-tanda tonsilitis, di antaranya: Amandel merah dan bengkak, munculnya lapisan putih atau kuning di atas amandel, suara serak, rasa sakit pada tenggorokan, kelenjar getah bening yang membengkak di leher dan demam.

Namun tak perlu langsung cemas berlebihan bila anak mengalaminya, Moms. Menurut pedoman dari APP, tidak semua kondisi tonsilitis berbeda-beda sehingga belum tentu dokter anak Anda akan merekomendasikan operasi atau pengangkatan amandel bila si kecil mengalaminya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui laman resminya juga menjelaskan hal ini. Merujuk IDAI, ada dua alasan mengapa amandel perlu dioperasi , yang pertama adalah bila telah timbul gangguan napas saat tidur dan apabila amandel dan tenggorokan sering mengalami radang khusus akibat kuman streptokokus.

Tentu Anda lebih tenang kan, bila si kecil tidak perlu dioperasi?

Meski begitu, Anda tetap perlu merawat si kecil di rumah dengan seksama sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter berdasarkan kondisinya, Moms. Anda juga dapat mengikuti beberapa tips berikut ini untuk membantu meringankan keluhan yang dialami anak karena kondisi radang amandelnya. Apa saja?

Ilustrasi air lemon (Foto: Thinkstock)

Pertama, gunakan perasan air lemon

Dikutip dari laman Health Libary, kandungan vitamin C dalam lemon dapat sangat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Bila kekebalan tubuh kuat, tentunya tubuh anak akan lebih tangguh melawan virus yang menyerang. Anda bisa mencampurkan air lemon dengan madu agar rasanya tidak terlalu asam.

Tapi bila anak belum berusia satu tahun, jangan diberi air lemon ya, Moms. Lemon terlalu kuat untuk perutnya. Berikan saja buah lain yang juga mengandung banyak vitamin C atau buah-buahan segar lain yang juga kaya vitamin seperti apel, anggur, pir, atau melon untuk meredakan gejala pembengkakkan amandel.

Hindari juga memberi anak minum air dingin agar peradangan tidak semakin parah. Beri anak minum air hangat atau air putih biasa saja agar radangnya cepat kempes.

Kedua, kumur dengan bahan alami

Hal lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengajak anak untuk berkumur dengan perasan jeruk nipis, air hangat dan sedikit taburan garam. Rasa asam, asin serta hangat yang dihadirkan dari ketiga bahan tersebut juga diyakini bisa membantu meredakan pembengkakkan amandel anak.

Yoghurt. (Foto: Pexels)

Ketiga, mengonsumsi minuman probiotik

Minuman dengan kandungan probiotik akan berperan penting dalam mencegah amandel. Untuk bisa mendapatkan minuman dengan kandungan probiotik, si kecil dapat mengonsumsi yoghurt alami atau produksi rumahan.

Sikat gigi (Foto: Thinkstock)

Keempat, jaga kesehatan gigi dan mulut

Kebersihan mulut dan gigi menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah timbulnya peradangan atau masalah di bagian amandel. Maka dari itu penting untuk selalu mengingatkan anak untuk sikat gigi sebanyak pada pagi dan malam hari juga setiap ia habis makan.

Susu. (Foto: Pexels)

Kelima, minum susu hangat

Segelas susu rebus murni, dicampur dengan sedikit bubuk kunyit dan bubuk merica juga bisa jadi pilihan tepat untuk anak yang tengah mengalami radang amandel. Sajikan dalam kondisi hangat selama 3 hari berturut-turut. Si kecil pasti suka karena akan terasa nyaman di tenggorokannya.

Ilustrasi jus mentimun. (Foto: Thinkstock)

Keenam, minum jus sayuran mentah

Ini mungkin bukan jenis minuman yang mudah disukai anak. Tapi khasiatnya luar biasa, Moms! Sayur-sayuran yang bisa Anda campurkan untuk meredakan radang amandel adalah mentimun, wortel dan juga buah bit. Tawarkan dulu pada anak dalam porsi kecil, beri madu untuk pemanis rasa alami. Siapa tahu, si kecil justru menyukainya?