Cara Bercerita dan Kriteria Buku Sesuai Usia Anak

2 April 2018 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak belajar dan membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar dan membaca. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Berbagai penelitian menyebutkan, pentingnya bercerita dan mengenalkan buku pada anak bahkan sejak ia belum bisa membaca sendiri. Manfaatnya tidak tanggung-tanggung, Moms. Sebut saja, kosakata si kecil semakin kaya hingga meningkatkan prestasi akademiknya di sekolah kelak.
ADVERTISEMENT
Tapi bukan sembarang buku ya, Moms. Anda perlu menyaring dan menyesuaikan buku untuk anak sesuai kategori usianya. Dilansir dari Smart Parenting, Carmen Ramos-Bonoan, M.D., dokter anak dan direktur di Philippine Ambulatory Pediatric Association (PAPA), Filipina, menjelaskan, inilah kriteria buku dan cara bercerita sesuai usia anak.
Usia 6 – 12 Bulan
Ayah dan anak (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ayah dan anak (Foto: Unsplash)
Pada usia ini, tahan untuk mengedepankan cerita dengan plot dan pesan moral yang kompleks, Moms. Melainkan, manfaatkan kegiatan membaca untuk memperbanyak waktu untuk bersenang-senang dengan anak. Tujuannya untuk meningkatkan ikatan atau bonding.
1. Buatlah jadwal rutin. Tetapkan jadwal rutin, waktu Anda akan menceritakan cerita pada anak. Pastikan, baik Anda dan si kecil dalam keadaan rileks sehingga bisa sama-sama menikmati isi buku. Saat siang hari, misalnya.
ADVERTISEMENT
2. Gunakan bermacam suara. Si kecil senang mendengar suara orang tuanya. Berikan suara yang berbeda-beda untuk menunjukkan aneka karakter, sehingga waktu bercerita jadi lebih menyenangkan. Sisipkan juga, nyanyian, membaca keras-keras kemudian berubah menjadi lembut, dan mimik wajah yang lucu.
3. Biarkan bila si kecil akan menggigit bukunya. Meskipun si kecil sebetulnya tidak mengerti isi cerita dari buku, tapi ia senang mendengar cerita -dan aneka suara aneh Anda.- Saat Anda mengenalkan buku pada si kecil, mungkin ia akan memegang, melihat, dan bahkan ingin memakan buku tersebut. “Tidak masalah. Itu adalah cara bayi melakukan eksplorasi,” kata Dr. Bonoan.
Jenis buku yang bisa dipilih: Buku-buku berwarna cerah; buku anak yang terbuat dari karton tebal; buku dengan gambar yang biasa ia lihat setiap hari, yakni mainan, kursi, botol, dan sebagainya; dan buku berukuran kecil yang pas dipegang oleh tangan mungilnya.
ADVERTISEMENT
Usia 12 – 18 Bulan
Membaca untuk bayi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membaca untuk bayi (Foto: Thinkstock)
Si kecil sudah semakin besar dan mandiri sekarang! Mungkin dia sudah mulai bisa request khusus cerita yang akan Anda bawakan saat ini. Selain itu, ia juga sudah bisa menginterupsi Anda sewaktu bercerita!
1. Baca dan eksplor. Kemampuan berpikir anak semakin meningkat. Berikan wadah padanya untuk bereksplorasi. Misalnya, Anda bisa menunjuk gambar pada buku, dan merangsangnya untuk bertanya “Apa ini?” berikan nama pada objek tersebut, dan bantu anak meningkatkan kosakatanya.
2. Fleksibel. Pada usia ini, si kecil sudah mulai aktif berjalan. Maklum kini ia sudah mulai lancar berjalan. Saat waktunya bercerita datang, lanjutkanlah jadwal rutin itu, dengan meletakan ia di pangkuan Anda. Tapi saat si kecil ingin bergerak, tidak perlu dipaksa untuk harus mendengar cerita Anda hari itu, Moms.
ADVERTISEMENT
Jenis buku yang bisa dipilih: buku anak yang terbuat dari karton tebal, sehingga mudah dibawa oleh anak; buku yang menampilkan kegiatan yang sering anak lakukan: makan, bermain dan tidur; buku pengantar tidur; buku dengan penggunaan kalimat sederhana atau menggunakan kalimat pengulangan dan mudah diprediksi; dan buku yang memiliki sedikit penggunaan kata-kata.
Usia 18 – 36 Bulan
Membaca untuk bayi  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Membaca untuk bayi (Foto: Thinkstock)
Si kecil belajar sangat banyak dan cepat, dan mulai bisa menemukan preferensi dari hal-hal yang disukainya. Manfaatkan hal ini untuk memasukannya dalam kegiatan membaca dan memilih buku untuk waktunya bercerita.
1. Jangan bosan saat anak memilih buku itu lagi – itu lagi. Dr. Bonoan menambahkan, mungkin si kecil akan memilih buku yang sama lagi untuk Anda bacakan. Inilah caranya untuk mulai pelajari kosakata baru, yakni melalui pengulangan.
ADVERTISEMENT
2. Improvisasi. Anda tidak harus membacakan cerita sesuai isi dari buku, Moms. Ya, Anda boleh melakukan improvisasi. Misalnya, bila Anda melihat si kecil tertarik hanya dengan gambarnya saja, maka Anda bisa menciptakan cerita sendiri soal gambar tersebut.
Jenis buku yang bisa dipilih: campuran dari buku yang terbuat dari karton tebal dan buku dengan kertas pada tiap halamannya; buku-buku lucu dan silly books; buku dengan rima, irama atau pengulangan teks sehingga anak bisa mempelajarinya dengan hati; dan buku tentang anak dan keluarga.
Usia 3 – 5 Tahun
Ilustrasi anak membaca.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak membaca. (Foto: Thinkstock)
Si kecil semakin tumbuh dengan cepat. Pada usia ini, Anda bisa mulai menciptakan interaksi dengan mengajukan pertanyaan saat Anda sedang membaca.
1. Membacakan dan mengajak bicara. lagi-lagi yang perlu Anda ingat, jangan terpaku dengan teks. Anda bisa menjelaskan gambar dan membicarakan serta mengembangkan dari dalam cerita. Ciptakanlah suasana interaktif, Anda bisa memancing si kecil untuk menjawab dari pertanyaan yang akan Anda ajukan.
ADVERTISEMENT
2. Mengunjungi perpustakaan. Kembangkan lagi ketertarikan anak pada buku dengan mengajaknya ke toko buku maupun perpustakaan, Moms. Tunjukan padanya bahwa ada banyak sekali orang-orang yang juga sama-sama menyukai buku.
Jenis buku yang bisa dipilih: Buku-buku yang menceritakan kesatuan cerita utuh; buku-buku yang mengajarkan untuk melatih berhitung, alfabet, dan buku interaktif tentang mencari dan menemukan sesuatu; buku dengan penggunaan kata yang sederhana sehingga si kecil bisa dengan mudah mengingat; buku yang becerita tentang pergi ke sekolah, berteman, tentang hidup seorang anak kecil yang menjalani hari-hari seperti anak Anda dan maupun yang berbeda dengan anak, serta tentang aneka tempat baru, terutama yang belum pernah dikunjungi anak.
Selamat membaca!