Cara Efektif Katakan ‘Tidak’ Pada Anak

23 Mei 2018 11:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katakan tidak pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Katakan tidak pada anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak melulu menuruti anak yakni dengan mengatakan 'tidak', mungkin menjadi cara yang bisa Anda gunakan untuk mendisiplinkan anak. Tapi bisa jadi, Anda luluh lagi jika anak sudah mulai menangis dan berguling-guling dilantai. Rasa jengkel, kasihan dan juga gemas seketika mendominasi kedisiplinan yang sedang Anda coba terapkan.
ADVERTISEMENT
Banyak ahli mengungkap, mengatakan tidak pada anak bisa membuat mereka jadi trauma dengan Anda. Layaknya orang dewasa yang mengajukan permintaan lalu ditolak, orang tersebut pasti akan merasa kesal dan juga kecewa pada orang yang telah menolak permintaanya tersebut.
Sebaiknya, Anda memang jangan terlalu sering mengatakan tidak pada anak, tapi cobalah ganti dengan penggunaan kalimat lain meskipun punya maksud dan tujuan sama, dan menggunakan kalimat positif. Jangan lupa, berikan alasan jelas kenapa Anda tak mengizinkannya. Kadang, anak memang perlu alasan-alasan itu, daripada ditolak tanpa alasan yang jelas.
Misalnya, jika anak merengek meminta cokelat atau permen secara berlebihan, Anda bisa menjelaskan pada anak bahwa mereka boleh makan permen atau cokelat asal dengan jumlah yang tidak berlebihan.
Katakan tidak pada anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Katakan tidak pada anak. (Foto: Thinkstock)
“Mama tahu kamu suka permen, tapi kalau kebanyakan nanti giginya bisa sakit. Nanti banyak kuman yang tinggal di situ, terus giginya ompong. Memangnya kamu mau?”
ADVERTISEMENT
Kalimat-kalimat tersebut secara tidak langsung menolak permintaan anak, namun dengan pernyataan halus, beralasan dan mudah dimengerti oleh si kecil.
Ya, Anda bisa memberikan penjelasan akan konsekuensi yang akan didapat, jika anak tetap melakukan hal tersebut. Katakan bahwa jika mereka tetap memaksa permintaan mereka dikabulkan, maka akan ada konsekuensi yang mereka dapatkan.
Contoh lainnya ketika anak memaksa bermain gadget, padahal hari sudah larut. Anda bisa menjelaskan bahwa akan ada konsekuensi yang mereka dapatkan ketika bermain gadget di malam hari.
Katakan tidak pada anak (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Katakan tidak pada anak (Foto: Unsplash)
“Kalau besok pagi kamu nggak bisa bangun buat sekolah, biarin aja nanti mama sama papa pergi duluan, kamu di rumah sendiri beres-beres sama jaga rumah.”
Meski terlihat mengancam, tapi boleh dicoba, Moms. Setelah mengetahui konsekuensi yang akan didapat, anak mungkin akan berpikir dua kali untuk kembali merengek permintaannya dikabulkan.
ADVERTISEMENT
Tapi, bukan berarti Anda tidak boleh mengatakan ‘tidak’ sama sekali pada anak. Jika memang diperlukan atau untuk situasi yang benar-benar penting, misalnya ketika mereka melakukan sesuatu yang berbahaya dan mengancam jiwa. Katakan secara tenang dan menatap mata anak, bukan dengan marah dan emosi. Biarkan si kecil tahu kalau Anda benar-benar serius dan tak bisa ditawar lagi.