Cara Jaga Berat Badan Tetap Ideal Saat Hamil

24 Juli 2018 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menjaga berat badan tetap ideal saat hamil juga perlu mendapat perhatian lho, Moms. Meskipun lumrah terjadi kenaikan berat badan hingga berkilo-kilo ketika tengah mengandung. Pasalnya, bila kenaikan berat badan terjadi berlebihan atau ternyata kurang bisa sama-sama berisiko bagi ibu hamil dan janin.
ADVERTISEMENT
Jumlah kenaikannya mesti sesuai indeks massa tubuh (IMT) masing-masing calon ibu. Indeks massa tubuh dihitung dengan cara membagi berat badan Anda (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m pangkat dua). Bila diperoleh angka dengan rentang 18,5 - 22,9 berarti tergolong normal.
Selanjutnya karena terjadi peningkatan berat badan akibat hamil, maka angka ideal yang dianjurkan juga harus disesuaikan dengan berat badan calon ibu. Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
Pertama, apabila ibu hamil memiliki IMT yang normal, maka Anda sebaiknya meningkatkan berat badan sebanyak 11 sampai 16 kg selama masa kehamilan.
Kedua, apabila calon ibu memiliki berat badan yang berlebihan (overweight), sebaiknya Anda menjaga berat badan agar tidak mengalami kenaikan lebih dari 6 hingga 10 kg. Dan apabila sejak awal, ibu sudah memiliki berat badan yang kurang, maka ibu hamil harus berusaha untuk meningkatkan berat badan sebanyak 12 sampai 18 kg selama masa kehamilan.
Ilustrasi ibu hamil.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Lalu apa risiko berat badan berlebih saat hamil?
ADVERTISEMENT
Risiko pertama yang mungkin akan menyerang ibu hamil adalah diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan gangguan penyakit yang sering terjadi di akhir periode kehamilan dan akan muncul ketika kadar gula dalam tubuh naik. Dampaknya bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur pada bayi atau bayi lahir dengan berat yang sangat besar (makrosomia).
Penyakit lainnya yang bisa terjadi jika kelebihan berat badan saat hamil adalah preeklampsia. Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, kenaikan protein di dalam urin, dan pembengkakan (edema) yang terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan.
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Ibu yang memiliki berat badan berlebih saat hamil, juga akan lebih mungkin melahirkan anak dengan berat badan lahir besar. Dan ketika beranjak dewasa, anak juga mempunyai risiko terkena penyakit gula dan kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menyerang ibu, risiko ini juga dapat menyerang janin seperti janin berisiko meninggal di dalam kandungan.
Lantas, bagaimana cara mengatasi berat badan berlebih saat hamil?
Yang bisa Anda lakukan adalah dengan menjalani diet seimbang. Makanlah secara sering dengan porsi yang tidak banyak. Pilih makanan yang mengandung lemak rendah dan sehat seperti buah alpukat sebagai menu sarapan harian dan juga camilan.
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil makan sehat. (Foto: Thinkstock)
Anda bisa memilih daging atau ikan sebagai menu makan siang dan ditambahkan dengan kentang rebus atau mashed potato di sampingnya. Dan yang paling penting, Anda tetap harus berolahraga selama hamil. Tidak perlu olahraga yang berat, Moms. lakukan peregangan selama 20-45 menit setiap harinya pada pagi maupun malam hari sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Ibu hamil juga bisa melakukan olahraga seperti yoga, berenang, atau jalan santai sambil ditemani suami tercinta, sahabat atau binatang peliharaan Anda.