news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Mencegah Kematian Mendadak pada Bayi

13 Maret 2018 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Bayi baru seringnya tidur melulu. Ini normal, mengingat bayi masih berada dalam masa adaptasi yang semula dari rahim, kini di lingkungan di luar rahim. Seiring pertumbuhannya, bayi akan semakin terbiasa dengan lingkungan barunya di luar rahim ibu dan mulai mengurangi jadwal tidurnya.
ADVERTISEMENT
Namun umum ditemui juga kasus kematian mendadak pada bayi saat sedang tidur. Kejadian ini dikenal dengan nama Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) saat ia tidur. Meski seringkali penyebabnya tidak dapat diketahui dengan pasti, para ahli banyak yang mengaitkan kejadian ini dengan terhambat atau terhalangnya sistem pernapasan bayi.
Untuk itu, orang tua perlu berusaha mencegah kejadian ini dengan beberapa menciptakan lingkungan yang aman bagi bayi antara lain dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Posisi Tidur Bayi
Ilustrasi Bayi Tidur.  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Tidur. (Foto: Pixabay)
Perhatikan posisi tidur bayi agar pernapasannya dapat berjalan lancar. Posisi yang dianjurkan untuk mencegah SIDS adalah telentang, dan bukannya tengkurap maupun posisi miring.
Bila sesekali ingin menidurkan bayi dalam posisi tengkurang, boleh saja. Tapi pastikan Anda selalu berjaga di dekat si kecil ya, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Boks dan Perlengkapan Tidur
Tempat tidur bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat tidur bayi (Foto: Pixabay)
Saat hendak meninggalkan bayi yang tertidur di dalam boks, pastikan keadaan boks sudah terkunci dengan baik. Selain itu, pilih ukuran kasur dan sprai yang pas dengan tubuh bayi, demi mencegah bahaya sprei yang bisa menutupi wajah bayi. Ini bisa mengganggu pernapasannya.
Hindari juga meletakkan bantal, boneka atau mainan di dalam boks bayi yang bisa saja tanpa sengaja menutupi hidung dan jalan napas bayi.
3. Asap rokok
Ilustrasi asap rokok  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asap rokok (Foto: Shutterstock)
Pastikan Anda selalu menjauhkan bayi dari paparan asap rokok. Bayangkan, Anda saja kerap batuk dan susah bernapas saat menghirup asap rokok, apalagi bayi yang masih belum kuat paru-parunya?
Bedanya, Anda dapat bereaksi cepat dengan segera menutup hidung atau menghindarkan diri dari asap rokok, sementara bayi tak berdaya untuk menghindarinya. Kasihan, kan?
ADVERTISEMENT
4. Suhu
Ilustrasi suhu udara. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi suhu udara. (Foto: Shutterstock)
Kecuali sedang berada dalam cuaca dingin, hindari memakaikan bayi baju berlapis-lapis atau dari bahan yang terlalu tebal. Selain itu, pastikan suhu kamar bayi juga jangan terlalu panas. Kondisi panas meningkatkan risiko bayi mengalami sindrom kematian mendadak.
5. Sendawakan Bayi
Bayi tidur bergaya (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi tidur bergaya (Foto: Pixabay)
Setelah menyusu, bantu bayi untuk bersendawa dengan cara menepuk-nepuk pundaknya, Moms. Ini penting untuk melepaskan udara yang tidak sengaja tertelan, sehingga membuat bayi dapat bernapas lega, merasa lebih nyaman dan tidak gumoh.
Menurut penelitian, ketika bayi gumoh, cairan muntahan gumoh berpotensi masuk ke dalam saluran napas sehingga dapat mengganggu sistem pernapasannya.