Cara Mendidik Anak Agar Tumbuh Mandiri

9 Maret 2018 11:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak mandiri (Foto: skimpton007/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mandiri (Foto: skimpton007/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kemandirian penting dimiliki oleh anak. Kalau tidak diajarkan, anak tidak tahu bagaimana harus membantu dirinya sendiri dan kelak tumbuh menjadi individu yang serba tergantung. Tentu saja, ini akan sangat merugikan untuk masa depannya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, orang tua perlu mendidik anak agar tumbuh mandiri sejak dini. Bagaimana caranya? kumparanMom (kumparan.com) merangkum 7 cara anak tumbuh mandiri seperti yang dikutip dari laman Young Parents berikut ini:
1. Kemerdekaan
Ilustrasi Anak Belajar (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anak Belajar (Foto: Pexels)
Bagaimana anak Anda bisa mandiri, jika Anda terbiasa mengekangnya? Kemerdekaan di sini, bukan berarti Anda melepaskannya sama sekali. Namun, memberinya kesempatan untuk belajar atau mencoba apa yang diminatinya. Tentu saja sesuai dengan usia dan kemampuan anak ya, Moms.
Merdeka itu bebas yang bertanggungjawab, bukan bebas tanpa aturan. Dengan mendapat kemerdekaan, anak dapat mencoba banyak hal termasuk merasakan kegagalan. Dari sini anak akhirnya dapat mengetahui apa-apa saja yang menjadi kekuatan dirinya.
2. Keterampilan Hidup
Anda bisa mendorong anak untuk mengasah keterampilan yang penting bagi hidupnya. Misalnya, keterampilan mengurus dirinya sendiri, menjaga kebersihan dan kesehatan diri tanpa perlu diperingati, keterampilan mengemukakan pendapat hingga keterampilan membuat pilihan sendiri.
ADVERTISEMENT
3. Dukungan
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak berdiskusi. (Foto: Freepik)
Dukunglah anak secara membangun. Anda bisa memuji tiap perilaku atau kemajuan baiknya. Memuji yang membangun artinya membuat anak mengerti apa yang telah dilakukannya dengan baik dan kenapa itu berarti.
Misalnya bila anak telah membereskan mainannya sendiri, katakan, "Ibu senang kamu mau merapihkan mainanmu sendiri. Kalau mainannya rapih, besok saat kamu mau main akan mudah dicari." Ini jauh lebih membangun daripada hanya mengatakan, "Wah, anak pintar!"
Sebaliknya, Anda juga perlu menyampaikan teguran atas kesalahan yang diperbuat anak dengan baik-baik namun tetap jelas. Saat anak menumpahkan air misalnya, katakan, "Kamu harus segera lap air yang tumpah itu sampai betul-betul kering ya, Nak. Kalau dibiarkan, lantainya akan jadi licin dan kamu atau adik bisa terpeleset. Itu berbahaya!"
ADVERTISEMENT
4. Fasilitasi
Bukan saja secara moral, Anda juga perlu menyediakan fasilitas fisik untuk membantu kemandirian anak. Misalnya, ingin anak mandiri merapikan tempat tidur sendiri, maka sebaiknya Anda memberikan menyiapkan selimut kecil yang sesuai dengan anak Anda. Ingin anak mulai belajar mengatur waktu belajarnya sendiri, belikan jam di dinding atau meja kamarnya.
5. Beri Waktu
Ilustrasi anak cemas (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak cemas (Foto: Thinkstock)
Jangan paksa anak untuk selalu berhasil dan menumpahkan kekesalan ketika anak gagal. Itu justru akan membuatnya tertekan dan dapat merasa rendah diri. Beri anak waktu, hargai prosesnya dan rayakan setiap pencapaiannya.
6. Pelukan
Jangan biarkan anak merasa sendiri. Beri anak pelukan hangat dan ucapan cinta sesering yang Anda bisa. Tenang, ini tidak akan membuat anak lembek kok, Moms! Pernyataan sayang atau bangga Anda justru akan jadi dukungan dan semangat luar biasa bagi anak.
ADVERTISEMENT
7. Tanggungjawab
Berikan aturan main dan konsekuensi pada anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Berikan aturan main dan konsekuensi pada anak (Foto: Thinkstock)
Bantu anak untuk mengetahui konsekuensi dari setiap perbuatannya. Bukan saja pada diri sendiri, tapi juga terhadap orang lain. Misalnya, jika anak berbuat baik tentu orang lain juga akan baik padanya.
Selamat mencoba!