Cara Menenangkan Anak yang Cemas Hadapi Ujian

15 April 2018 11:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak cemas. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak cemas. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bila Anda menangkap kondisi kecemasan pada anak seperti ini, cobalah mencari cara untuk menenangkan anak. Jangan lupa, beri anak semangat. Pastikan Anda sendiri juga tetap tenang ya, Moms. Jangan sampai anak tadinya tenang dan justru jadi cemas karena melihat orang tuanya cemas!
ADVERTISEMENT
Hari ini, tidak seperti biasanya anak Anda tampak murung atau resah. Bisa jadi, ia juga tiba-tiba saja mengeluh mulas atau sakit kepala. Beberapa anak, mungkin juga dengan jujur mengatakan kalau ia merasa takut atau cemas menghadapi ujian esok hari. Wah, bagaimana ya?
"Saat waktu ujian sudah di depan mata, respon dan kesiapan anak memang berbeda-beda. Ada anak yang santai-santai saja, tapi ada juga anak yang mengalami keresahan atau kecemasan," psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani M.Psi, Psi menjelaskan.
"Atau mungkin anak merasa santai menghadapi ujian bahasa, tapi cemas menghadapi ujian matematika," lanjut psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia yang biasa disapa Nina ini.
Hal ini perlu segera Anda atasi dengan memberi anak bantuan untuk dapat mengatasi kecemasannya, Moms. Bila rasa cemas ini tidak hilang, anak tidak akan bisa belajar atau mengerjakan soal secara efektif karena aktivitas mental yang berhubungan dengan emosi akan mengganggu bahkan memutuskan akses ke pusat belajar di otak.
Ilustrasi ujian matematika (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ujian matematika (Foto: Dok. Pixabay)
Bagaimana cara membantu anak mengatasi kecemasannya?
ADVERTISEMENT
Cobalah pahami dulu apa yang menjadi sumber kecemasan anak. Peluk anak, tanyakan apa yang ia cemaskan? Apakah ada materi yang belum dikuasainya dan perlu Anda dampingi untuk mengulangnya lagi? Atau ia cemas besok terlambat karena jalanan macet atau terlambat bangun?
Kadang-kadang, sekadar menyampaikan apa yang membuat cemas saja sudah dapat mengurangi kecemasan itu sendiri lho, Moms.
Ilustrasi lembar ujian. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lembar ujian. (Foto: Thinkstock)
Di luar itu yg tak kalah penting adalah mengajak anak bernapas dengan tenang. "Meski setiap saat kita bernapas, tapi bernapas dengan tenang juga bisa menjadi teknik relaksasi sederhana," ujar Nina.
Caranya, mintalah anak duduk dengan rilek, bersandar, pikiran sesuatu yang menyenangkan, lalu tarik napas dengan tenang. Coba tuntun anak melakukannya dalam 3 hitungan tenang, lalu lepaskan lagi 3 hitungan. Lakukan sampai anak merasa lebih baik. Katakan pada anak, ia juga dapat melakukan teknik bernapas ini saat besok ia mengalami kecemasan di tengah waktu ujian.
ADVERTISEMENT
Selain teknik bernapas tenang, Anda juga dapat memberi minuman hangat yg disukainya, mengajak anak bernyanyi atau bercanda sampai anak tertawa, memasang musik, mengajak anak melukis atau melakukan hal lain yang dia sukai, bahkan memijatnya.
Yang tak kalah penting, dampingi anak menghadapi stresnya dengan tidak meremehkan apa yang dirasakan. Misalnya jangan remehkan anak dengan bilang, "Masak baru mau ujian sekolah saja kamu sudah stres, sih? Nanti gimana kalau mau UN, awas nanti bisa nggak lulus kamu!"
Hindari juga menekan anak, misalnya dengan bilang, "Ibu paling nggak suka deh, kalau kamu gampang cemas begini. Yang tenang, dong! Fokus!" Menurut Nina, sikap seperti ini malah akan memperbesar rasa cemas dan akhirnya justru memperparah keadaan, Moms.
ADVERTISEMENT
Lebih baik, tunjukkan kepercayaan dan sampaikan keyakinan Anda pada anak. Misalnya dengan bilang, "Kamu akan bisa, Nak! Lagipula apapun yang terjadi, soal manapun yang ternyata keluar, ibu akan terus dan selalu mendoakan kamu mendapat hasil yang terbaik."