Cara Mengajarkan Disiplin pada Anak

28 April 2018 12:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak menangis  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
anak menangis (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang baik, cerdas, sehat, mandiri dan juga dapat dibanggakan. Salah satu hal penting yang perlu dimiliki anak untuk mencapai harapan itu adalah sifat yang disiplin.
ADVERTISEMENT
Tentu saja terapkanlah disiplin yang sesuai usianya, misalnya mengajarkan anak agar tidak menunda-nunda tugas sekolah dan mengerjakan tugas yang Anda berikan di rumah, misalnya bertanggung jawab terhadap kamarnya.
Sayangnya, mendidik anak mencapai itu bukanlah perkara mudah. Tapi tentu Anda tetap bisa melaluinya, kok. Dikutip kumparanMOM (kumparan.com) dari berbagai sumber, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak agar lebih disiplin:
1. Konsisten dengan Pola Asuh
Dilansir WebMD, Claire Lerner, spesialis perkembangan anak, mengatakan bahwa sejak anak berusia 2 dan 3 tahun, anak berusaha keras untuk memahami bagaimana perilakunya dapat memengaruhi orang-orang disekitar mereka.
Maka dari itu penting untuk orang tua untuk konsisten dengan pola asuh yang diberikan. Anak jadi tahu, momen seperti apa yang membuat orang sekitar bangga, begitupun sebaliknya. Ini pun akan berpengaruh pula saat anak tumbuh dewasa nanti.
ADVERTISEMENT
2. Memberi Dukungan
Dukunglah anak secara membangun. Anda bisa memuji tiap perilaku atau kemajuan baiknya, ketika ia baru saja merapikan mainan setelah dipakai bermain. Memuji yang membangun artinya membuat anak mengerti apa yang telah dilakukannya dengan baik dan menjadi alasan itu jadi begitu berarti. Harapannya agar ia tetap konsisten melakukan kebiasaan baiknya itu.
3. Orang tua juga Perlu Disiplin Soal Jam Tidurnya
Anak tidur nyenyak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak tidur nyenyak (Foto: Pixabay)
Lisa Asta, dokter anak dan profesor klinis pediatri di University of California, San Francisco, mengatakan, Anda harus mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi ketika mereka sedang lapar maupun mengantuk. Jika Anda tahu ini jam makan siangnya, jangan lupa untuk segera memberikan mereka makan. Ketika anak lapar dan mengantuk, anak jadi lebih mudah merasa stres dan juga cemas.
ADVERTISEMENT
Bahkan jangan tunggu sampai mereka sudah menandakan tanda-tanda itu. Tapi Anda pun perlu memberikan makan dan mengantar tidur pada jam-jam yang telah ditentukan.
4. Berpikir Seperti Balita
Balita bukan orang dewasa yang bisa menangkap semua omongan Anda dengan mudah dan cepat. Mereka masih membutuhkan proses untuk mencerna omongan Anda. Memberikan contoh dengan menggunakan ilustrasi atau mainan yang sering digunakan anak balita, bisa buat mereka lebih mudah untuk menerima perkataaan Anda.