Cara Merawat Luka Bekas Imunisasi pada Lengan Anak

27 April 2019 13:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi luka bekas imunisasi pada lengan bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi luka bekas imunisasi pada lengan bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemberian imunisasi, paling sering dilakukan dengan menyuntikkan vaksin ke dalam tubuh. Maka tak heran bila setelahnya akan meninggalkan bekas maupun luka.
ADVERTISEMENT
Kemerahan, nyeri dan bengkak sedikit di sekitar suntikan, menurut Prof. DR. dr. Soedjatmiko, SpA(K), Msi., Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah reaksi wajar, tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari.
Bukan cuma itu, Dr. Natharina Yolanda dalam tulisannya di laman IDAI, mengungkap, bila setelah penyuntikan vaksin BCG terjadi bisul atau luka bernanah, itu pun wajar, Moms. Anda tak perlu khawatir atau takut ini berbahaya bagi si kecil.
Dr.Natharina menjelasakan, hal ini, karena vaksin BCG mengandung bakteri hidup sehingga penyuntikannya akan menyerupai infeksi alamiah, yaitu saat tubuh melakukan respons imun sehingga terbentuklah bisul.
Ilustrasi vaksin dan imunisasi. Foto: Shutterstock
"Lokasi munculnya bisul adalah di tempat penyuntikan vaksin. Awalnya bekas suntikan akan mengalami kemerahan yang diikuti bisul berisi nanah yang kemudian akan mengering dan menimbulkan jaringan parut. Jika anak belum pernah terpapar oleh kuman TB (tuberkulosis), maka reaksi bisul BCG terjadi dalam kurun waktu 2 sampai 12 minggu (paling sering antara 4 sampai 6 minggu)," paparnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, jika bisul muncul kurang dari 1 minggu, kemungkinan besar anak tersebut telah terpapar kuman TB sebelumnya, sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan. Reaksi ini disebut reaksi cepat BCG (accelerated BCG reaction).
Secara alamiah, bisul akan sembuh dan meninggalkan bekas berupa jaringan parut yang datar berdiameter 2 – 6 mm. Jaringan parut tersebut biasanya terbentuk dalam waktu 3 bulan.
Sebaliknya, bila tidak terbentuk bisul, Anda juga tak perlu khawatir sebab bukan berarti vaksin BCG gagal atau tidak terbentuk proteksi, sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan imunisasi.
Karena bisul akibat BCG tidak berbahaya, maka dokter menganjurkan untuk tidak perlu dilakukan tindakan khusus oleh orang tua. Salah-salah mengolesi anak dengan krim tanpa resep dokter, justru bisa sebabkan infeksi.
Ilustrasi luka bekas imunisasi pada lengan bayi Foto: Shutter Stock
"Bayi atau anak perlu dibawa ke dokter jika terjadi bengkak yang hebat, demam tinggi, nanah yang banyak atau yang disebabkan oleh penyuntikan yang tidak steril (bukan akibat reaksi normal dari BCG). Komplikasi dari bisul yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder bakterial jika dilakukan penanganan yang tidak tepat, misalnya ditaburi atau dioles bahan-bahan yang tidak steril," tambah Dr. Natharina.
ADVERTISEMENT
Meski tak perlu ada perlakuan khusus, untuk meredakan bengkak dan membuat anak nyaman setelah imunisasi, orang tua bisa mengompres dengan air dingin agar bengkak tidak semakin berat. Pastikan saat fase awal saja, lalu bila sudah lebih dari beberapa hari, gunakan kompres hangat supaya bengkak mengempes.
Sementara pada bisul dan luka bernanah, cukup diseka menggunakan air hangat dan kain kasa. Si kecil juga tetap boleh mandi dan luka terkena air sabun, hanya saja jangan sampai dipencet-pencet bisulnya.
----------------------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.
ADVERTISEMENT