Cara Praktis Sajikan Makanan Sehat untuk Keluarga

17 April 2018 10:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wanita stres di dapur (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wanita stres di dapur (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
Sebagai koki keluarga, Anda sering dibuat cemas memikirkan asupan terbaik yang bisa Anda sajikan untuk keluarga tercinta.
ADVERTISEMENT
Tugas menyiapkan makanan memang tidak seutuhnya menjadi tugas Anda, karena jika suami ada di rumah, Anda bisa berbagi tugas dapur dengannya. Meski begitu, pengetahuan terkait penyajian makanan sehat bagi keluarga tetap penting Anda perhatikan dengan seksama, Moms.
Bukan hanya soal kandungan gizi dalam makanan, tapi juga mengetahui tahap memilih dan mengolahnya. Nah, apa saja, Moms?
kumparanMOM (kumparan.com) merangkum tips yang bisa Anda terapkan agar bisa menyajikan makanan sehat keluarga, seperti berikut ini:
Jaminan kesehatan
Ilustrasi Belanja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belanja (Foto: Thinkstock)
Perhatikan jaminan kesehatan yang diterbitkan oleh badan resmi pemerintah untuk bahan makanan kemasan. Bagi Anda yang muslim, Anda bisa memastikan kandungan makanan itu halal atau tidak dengan melihat kode verifikasi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
ADVERTISEMENT
Bersih dan segar
Sayuran. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Sayuran. (Foto: Pexels)
Lihatlah kondisi fisik bahan makanan, Moms. Pastikan kondisinya masih segar dan bersih. Mulai dari warnanya yang segar, tidak layu, tidak berbau, dan tidak berlendir.
Rendah lemak
Daging Ayam. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging Ayam. (Foto: Thinkstock)
Upayakan untuk memilih bahan makanan yang rendah lemak, utamanya jika keluarga Anda ada yang berisiko terkena kolesterol tinggi. Anda bisa memilih daging yang tidak mengandung banyak lemak dengan tidak menyertakan kulit daging atau gajih.
Penyimpanan di freezer
Daging di wadah kedap udara. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging di wadah kedap udara. (Foto: Thinkstock)
Sebetulnya, bahan makanan itu lebih baik dikonsumsi secepat mungkin setelah dibeli. Namun, jika terpaksa Anda harus menyimpannya dalam freezer maka perhatikan aturannya, Moms. Misalnya, bungkus rapat daging dan jangan dicampur dengan ragam makanan lain.
Cuci dengan air mengalir
Belajar memasak bersama ibu (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Belajar memasak bersama ibu (Foto: Thinkstock)
Sebelum memasaknya, pastikan Anda mencuci bahan makanan dengan bersih menggunakan air mengalir. Utamanya pada sayuran yang dimungkinkan mengandung pestisida.
ADVERTISEMENT
Jangan abaikan pula peralatan masak yang Anda gunakan, Moms. Tetap perhatikan kebersihannya dengan sabun pembersih kuman, baik sebelum atau sesudah digunakan. Rapikan kembali dan hindarkan dari debu-debu yang mungkin timbul.
Jangan rendam terlalu lama
Mencuci sayuran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencuci sayuran (Foto: Thinkstock)
Alih-alih agar bersih atau lebih empuk, merendam sayuran atau buah-buahan terlalau lama justru bisa menghilangkan nutrisinya lho, Moms. Seperti halnya sayuran yang mengandung vitamin B dan C. Kedua vitamin itu juga bisa larut dalam air.
Jaga kandungan gizi sayuran
Merebus sayuran (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Merebus sayuran (Foto: Thinkstock)
Jika Anda memasak sayuran, sebaiknya Anda mengukusnya bukan merebus agar vitamin-vitamin di dalamnya tidak larut. Jangan terlalu lama Moms, secukupnya saja agar tidak layu dan kandungan gizinya menurun. Panci pastikan juga selalu dalam keadaan tertutup.
Di banding menggoreng, mengukus makanan lebih baik agar makanan Anda tidak banyak mengandung lemak berkolesterol.
ADVERTISEMENT
Masak hingga matang
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Daging kalkun panggang sajian khas Natal (Foto: Thinkstock)
Sebaiknya, Anda memasak bahan makanan hingga matang untuk menghindari gangguan infeksi dari kuman atau bakteri. Meski lezat, ada baiknya Anda mengurangi mengolah bahan makanan setengah matang, seperti saat mengolah daging ataupun telur.