Efek Perceraian Pada Anak

31 Desember 2017 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Perceraian di Arab. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perceraian di Arab. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jika kasus perceraian terjadi, anak adalah pihak yang paling tidak bisa menerima keadaan tersebut. Alasan perpisahan dalam dalih apapun akan menggores luka di hati anak, bahkan dalam kurun waktu yang sangat lama.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari momjunction, berikut beberapa dampak pada anak ketika Anda dan suami bercerai :
1. Mengalami Kecemasan
Akibat yang pertama dari perceraian adala anak menjadi lebih mudah tegang, gugup, dan juga cemas. Anak-anak yang masih relatif kecil akan lebih mudah terpengaruh ketimbang anak yang sudah beranjak dewasa, hal ini dikarenakan anak kecil lebih bergantung pada orang tuanya.
Anak yang cemas akan merasa sulit berkonsentrasi pada studinya dan mungkin kehilangan minat pada kegiatan yang pernah dia temukan menarik.
2. Merasa Tertekan
Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, banyak anak secara salah menganggap diri mereka alasan di balik perceraian orang tua mereka dan bertanggung jawab untuk memperbaiki hubungan. Hal ini bisa menyebabkan tekanan yang sangat besar pada anak.
Ilustrasi perceraian. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perceraian. (Foto: Wikimedia Commons)
3. Perubahan Suasana Hati Dan Mudah Tersinggung
ADVERTISEMENT
Anak kecil mungkin lebih mudah mengalami perubahan suasana hati dan menjadi mudah tersinggung bahkan saat berinteraksi dengan orang yang sudah dikenal.Jika hal ini terus berlanjut, akan sangat mungkin anak menjadi pendiam dan lebih suka menghabiskan waktu sendiri.
4. Kesedihan yang Mendalam
Kesedihan yang mendalam akan menerobos hati dan juga pikiran anak. Anak akan merasa tidak berguna dalam hidup, dan pada akhirnya akan terjun pada depresi.
perceraian akan menimbulkan trauma pada anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
perceraian akan menimbulkan trauma pada anak (Foto: Thinkstock)
5. Kekecewaan
Anak-anak yang hidup dalam perceraian lebih mungkin merasa tidak berdaya. Sama seperti poin ke-4 , anak jadi merasa tidak berguna karena tidak memiliki dukungan emosional dari kedua orang tuanya.
6. Masalah Perilaku Sosial
Seorang anak berisiko lebih besar untuk mengembangkan perilaku kekerasan dan antisosial saat orang tua bercerai. Dalam jangka panjang, ini bisa mengarah pada pengembangan pola pikir kriminal, terutama selama masa remaja. Studi menunjukkan bahwa kebanyakan anak-anak dari perceraian menampilkan ciri khas agresi dan ketidaktaatan dengan tingkat intensitas yang bervariasi.
Iustrasi perceraian. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Iustrasi perceraian. (Foto: Pixabay)
7. Kesulitan Menjalin Sebuah Hubungan
ADVERTISEMENT
Saat anak tumbuh dalam keluarga yang bercerai, mereka akan melihat keraguan tentang cinta dan keharmonisan dalam sebuah hubungan. Mereka memiliki masalah dengan kepercayaan dan merasa sulit untuk menyelesaikan sebuah konflik.
8. Pengunaan Obat-obatan Terlarang
Obat-obatan dan alkohol menjadi jalan bagi remaja untuk melampiaskan rasa frustrasi dan kecemasan mereka. Penelitian telah menunjukkan kejadian penyalahgunaan obat-obatan lebih tinggi digunakan oleh mereka yang tumbuh dalam keluarga yang bercerai.
Anak depresi (Foto: Pixabay )
zoom-in-whitePerbesar
Anak depresi (Foto: Pixabay )
9. Depresi
Perasaan sedih dan patah hati akibat perceraian orang tua bisa membuat anak jatuh dalam depresi. Periset mencatat bahwa perceraian dapat menjadi faktor pendukung dalam kasus gangguan bipolar yang diamati pada anak-anak.
10. Pendidikan yang Buruk
Efek psikologi yang ditimbulkan adalah mengurangi ketertarikan anak pada dunia pendidikan. Anak-anak terkenda dampak perceraian orang tua akan mengalami penurunan drastis pada nilai sekolah mereka. Hal ini dapat secara signifikan menghalangi kemampuan anak untuk belajar di sekolah.
ADVERTISEMENT