Fakta Seputar Pertumbuhan Kaki Anak Sejak Dalam Kandungan

19 Januari 2019 16:24 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi baru lahir (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi baru lahir (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Melihat pertumbuhan anak berjalan sesuai dengan usianya tentu sangat menyenangkan. Salah satunya adalah pertumbuhan kaki si kecil.
ADVERTISEMENT
Ya, kaki merupakan bagian tubuh yang penting untuk melakukan berbagai gerak motorik. Sebut saja berjalan, melompat, ataupun berlari.
Layaknya pertumbuhan tubuh lainnya, kaki anak juga tumbuh sejak dalam kandungan. Nah Moms, berikut adalah fakta seputar pertumbuhan kaki anak yang perlu Anda ketahui.
1. Tulang kaki anak tumbuh sejak awal kehamilan
Ilustrasi bayi menendang perut ibu hamil (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi menendang perut ibu hamil (Foto: Shutterstock)
Pada usia kehamilan 4 minggu, kaki dan tangan anak sudah mulai terbentuk. Saat itu janin masih berukuran 5mm.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, kaki anak pun tumbuh lebih sempurna. Pada usia kehamilan 6 minggu kaki anak sudah mulai membesar, meski jari-jari kaki belum terbentuk.
Pada usia kehamilan 27-31 minggu, semua organ tubuh telah terbentuk matang, termasuk jari-jari kaki bayi. Bayi di dalam kandungan pun sudah semakin kencang menendang. Kondisi tubuhnya akan terus bertumbuh hingga waktu melahirkan tiba.
ADVERTISEMENT
2. Kaki bayi baru lahir tampak datar
Kaki bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kaki bayi (Foto: Pixabay)
Kaki bayi yang baru lahir biasanya juga tampak datar. Ini karena bayi lahir dengan setumpuk lemak di area kakinya.
Menurut American Podiatric Medical Association, otot-otot bayi baru lahir belum cukup berkembang untuk membentuk lengkungan yang biasanya baru mulai jelas pada saat anak berusia 2 hingga 2,5 tahun.
3. Kaki bayi baru lahir tidak lurus
Telapak kaki bayi umumnya rata
 (Foto: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Telapak kaki bayi umumnya rata (Foto: shutterstock)
Banyak orang yang beranggapan membedong bayi baru lahir dengan erat sangat diperlukan agar kakinya tidak bengkok. Padahal tanpa dibedong, kaki bayi nantinya akan lurus dengan sendirinya, seiring perkembangan usia si kecil.
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), semua bayi terlahir dengan lutut yang bengkok. Hal tersebut adalah normal jika terjadi hingga usianya 3 tahun, Moms. Namun, ada beberapa tanda bahaya yang perlu Anda waspadai sebagai gejala kelainan kaki O. Disebut kaki O karena kedua tumit anak saling mendekat, sedangkan kedua lututnya saling menjauh, sehingga seperti membentuk huruf O.
ADVERTISEMENT
Gejala kaki O adalah lutut anak bengkok lebih dari usia 3 tahun, bengkoknya tidak simetris, semakin bertambah usia semakin terlihat bengkok, anak lebih dominan menggunakan salah satu kakai, serta disertai perawakan pendek. Jika menemui gejala seperti itu, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Tulang kaki anak balita masih lunak
Ilustrasi anak belajar jalan.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak belajar jalan. (Foto: Shutterstock)
Di usia batita, tekstur tulang kaki anak masih cenderung lunak dan belum mengeras sepenuhnya. Sehingga terlalu sering memakaikan si kecil sepatu yang kaku justru berisiko mencegah tulang berkembang dengan baik.
Terkait hal itu, Fred Beaumont, seorang pakar Podiatri dari Institute of Chiropodists and Podiatrists mengungkapkan, penggunaan sepatu bisa mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi kaki, serta menyebabkan kaki tidak berkembang secara alami. Ia juga mengungkapkan bahwa struktur tulang anak-anak sangat cepat dan mudah berubah. Ketika hal itu telanjur terjadi, Anda akan sulit mengembalikannya ke struktur semula. Berdasarkan fakta tersebut, membiarkan si kecil berjalan tanpa menggunakan alas kaki mendukung tulang si kecil tumbuh secara normal, Moms.
ADVERTISEMENT