Fakta tentang Perkembangan Otak Balita

25 April 2018 16:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Sejak dalam kandungan, kepala bayi tumbuh dengan pesat. Perbandingannya adalah 1:1, atau 50:50 dengan tubuhnya. Kemudian saat bayi lahir, perbandingannya berubah jadi 1:3, dan semakin ia tumbuh dewasa menjadi 1:7.
ADVERTISEMENT
"Artinya, yang bertumbuh secara pesat pada awal kehidupan bayi dalam kandungan adalah otaknya," kata dr.Bernie Endyarni Medise, SpA(K) pada acara konferensi pers peluncuran DANCOW Iya Boleh Camp dari Dancow Advanced Excelnutri+, di Jakarta, (24/4).
Selanjutnya, saat ia lahir hingga lima tahun pertama, merupakan masa tumbuh kembang anak paling penting, Moms. "Pada usia dua tahun, perkembangan otak melesat lagi hingga 80%, dan ketika ia beranjak usia 6 tahun meningkat hanya 15% saja," tambah dr Bernie.
Ilustrasi lingkar kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lingkar kepala bayi. (Foto: Thinkstock)
Untuk itu, perkembangan otak anak mesti diperhatikan. Caranya adalah dengan memberikan nutrisi serta stimulasi yang tepat. Jika ada sesuatu yang tidak beres pada otak, maka bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
"Stimulasi yang diberikan yakni dengan mengajak dan membiarkan si kecil mengeksplor. Di dalam otak, ada sel neuron dengan sel otak lainnya yang saling terhubung. Jika si kecil semakin kaya pengalaman dengan banyak mengeksplor, maka semakin kompleks (neuron) yang tersambung. Dan ini sangat baik," jelas dr.Bernie.
ADVERTISEMENT
Kemampuan otak manusia melaju dengan pesat ini hanya terjadi sekali, namun kondisi yang terjadi pada anak ini bisa memengaruhi kemampuan otak si kecil hingga dewasa nanti.
Ilustrasi bayi merangkak.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi merangkak. (Foto: Thinkstock)
Perlu Anda ketahui, bila si kecil tidak mengoptimalkan kemampuan otaknya itu, sel-sel yang terhubung lama-lama akan mati dengan sendirinya. Sayang sekali ya, Moms?
Jadi mulai sekarang, yuk sering-sering ajak balita mengeksplor lingkungannya. Kurangi untuk melarang si kecil bermain dan mengeksplor seisi rumah. Tapi biarkanlah, dengan catatan lingkungan rumah sudah dipastikan aman.