Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Film Keluarga Cemara Angkat Nilai Tentang Pentingnya Kebersamaan
3 Januari 2019 18:44 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Serial televisi Keluarga Cemara menjadi salah satu tontonan paling populer dan legendaris di Indonesia pada 1990-an. Setelah lebih dari 10 tahun berlalu, cerita yang diadaptasi dari novel karya Arswendo Atmowiloto itu kembali diangkat. Kini dalam versi layar lebar.
ADVERTISEMENT
Film Keluarga Cemara tayang di bioskop sejak Kamis ini (3/1) masih dalam suasana liburan dan tahun baru. Berencana menontonnya dalam waktu dekat, Moms?
Masih sama seperti serialnya, film Keluarga Cemara bercerita tentang keluarga Abah dan Emak yang memiliki dua anak perempuan bernama Euis dan Ara. Inti cerita di dalamnya masih akan tetap sama, namun Yandy Laurens sebagai sutradara memberinya sentuhan modern.
Ringgo Agus Rahman yang memerankan Abah sukses membuat sosok itu tampil perkasa namun tetap berhati lembut. Setelah bisnisnya bangkrut dan hartanya ludes disita, Abah dirundung rasa bersalah karena membuat keluarganya jatuh miskin sehingga harus pindah ke desa.
Di sanalah perjalanan mereka dimulai. Meski kondisi ekonomi mereka berubah 180 derajat, ternyata Abah, Emak (Nirina Zubir), Euis (Zara JKT48) dan Ara (Widuri Puteri) malah menemukan harta yang paling berharga, yakni kebersamaan keluarga.
ADVERTISEMENT
Film garapan Visinema Pictures itu memang menguras air mata dan emosi penonton, sejak awal hingga akhir durasi.
Dialog pun terasa nyata dengan kehidupan keluarga sehari-hari. Semua percakapan dibungkus dengan ringan dan mudah dimengerti anak-anak. Cocok dengan label “semua umur” yang disanding Keluarga Cemara . Bumbu komedi di sela-sela adegan menyentuh juga membuat film ini makin nyaman ditonton anak.
Nah menariknya, tak hanya hubungan Abah-Emak yang menjadi sorotan. Justru hubungan antara Abah-Euis yang naik turun menjadi pelajaran berharga dari film ini.
Sosok Euis, anak sulung yang memasuki masa pubertas, menjadi pengingat bahwa kebutuhan anak itu kompleks. Namun yang penting adalah mereka butuh didengarkan.
Film ini memang ditujukan sebagai tontonan keluarga. Banyak pelajaran yang bisa Anda ajarkan pada anak lewat film ini.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja tentang Ara yang tidak pernah mengeluh meski pindah ke rumah tua yang bobrok. Ia bahkan yang paling bersemangat bermain di rumah baru. Keceriaannya selalu mencairkan suasana di keluarga itu. Ya, Moms, katakan pada anak bahwa sikap positif Ara ini patut dicontoh.
Ada adegan lucu di mana Ara berperan menjadi pohon dalam pentas teater sekolah. Meski hanya figuran, ia menjadi pohon yang paling enerjik. Adegan itu tentu mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup punya peran yang sama penting. Anda bisa diskusikan adegan itu kepada anak, agar ia percaya diri dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sehari-hari.
Bersiaplah menyiapkan sekotak tisu begitu memasuki teater bioskop, Moms. Sebab kemungkinan besar Anda akan meneteskan air mata lebih dari sekali. Belum lagi suara jernih Bunga Citra Lestari membawakan soundtrack “Harta Berharga” membuat film ini makin menyentuh.
ADVERTISEMENT
Jadi, mumpung masih liburan, yuk ajak anak nonton Film Keluarga Cemara , Moms.