Forkasi, Wadah Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di kota Depok

25 Mei 2018 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
zoom-in-whitePerbesar
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
ADVERTISEMENT
Orang tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memang perlu menaruh perhatian lebih dalam hal pengasuhan. Orang tua dengan ABK juga kerap merasa bingung dan menyimpan banyak pertanyaan. Seperti terapi apa yang sebaiknya diberikan pada si kecil, apakah anak masih bisa sekolah di sekolah reguler, apakah ia bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi kelak, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
ADVERTISEMENT
Bila Anda mengalaminya, jangan dipendam sendiri, Moms. Akan lebih baik bila Anda bersikap proaktif mencari jawaban yang tepat demi kebaikan si kecil maupun seluruh keluarga. Misalnya dengan mencari jawaban melalui Forum Komunikasi Orang Tua anak Spesial Indonesia (Forkasi), sebuah forum yang terdiri dari kumpulan orang tua, praktisi, terapis, dan ahli di bidang anak berkebutuhan khusus.
Forum ini merupakan sarana informasi seputar anak berkebutuhan khusus dan tersebar di seluruh Indonesia. kumparanMOM pada Rabu (23/5) lalu mendatangi Forkasi chapter Depok, yang berlokasi di Code Margonda, lantai 2 Depok Town Square, Depok.
Tampak tiga orang yang terdiri dari pengurus dan relawan dari Forkasi sudah duduk di ruangan dan menunggu kedatangan klien, sebutan bagi pengunjung yang ingin konsultasi.
ADVERTISEMENT
"Jumlah klien yang datang dalam sehari tidak menentu. Tapi kami membatasinya hanya 4 klien. Karena durasinya dari pukul 10.00 sampai 14.00 WIB," kata salah seorang pengurus Forkasi, Lumi Dewi Sekarsasi.
Klien yang ingin berkonsultasi memang harus mendaftar terlebih dulu lewat layanan WhatssApp, dengan menyertakan Nama, usia anak, alamat, ingin mengonsultasikan apa dan menyebutkan gejala maupun diagnosa.
"Tujuannya untuk mengatur jadwal konsultasi serta menyesuaikan dengan relawan dari Forkasi yang cocok dengan keluhan yang telah disebutkan klien," tambah Lumi Dewi yang akrab dipanggil Lulu.
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
zoom-in-whitePerbesar
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
Waktu tiap sesi konsultasi juga dibatasi, yakni selama 30 menit. Tapi itu tidak bersifat kaku, artinya bisa mendapat perpanjangan waktu terutama bila ada klien yang sudah mendaftar tapi ternyata tidak jadi datang.
ADVERTISEMENT
Orang tua bisa mengonsultasikan apa saja seputar ABK, termasuk kasus down syndrome, disleksia juga ada, kasus autis yang ringan hingga berat, dan lainnya.
Menurut salah seorang praktisi dan juga relawan Forkasi, Dedy Wahyoedy, cerita yang biasa ia temukan pada orang tua dengan ABK berusia sekolah dasar adalah orang tua yang menanyakan kenapa tulisan anak kelas 4 SD masih saja seperti ceker ayam. Sedangkan untuk masalah ABK yang sudah SMA, adalah meminta masukan perguruan tinggi dan jurusan yang sesuai.
"Banyak pula masalah yang saya temui akibat dari psikologis keluarga itu sendiri. Misalnya bapak malas menggendong dan mengurus anak ABK. Jadi, kadang klien curhat soal keluarga juga," tambah Dedy.
Hal itu juga diamini Lulu. Baginya, klien yang datang sebetulnya hanya ingin didengar dan itu sudah cukup membuat mereka lega.
ADVERTISEMENT
Forkasi membantu mengarahkan orang tua dan memutuskan sebuah keputusan. Contohnya, metode terapi untuk anak autis ada banyak. Banyak di antara orang tua yang masih bingung ingin memberikan anaknya terapi yang seperti apa, atau sebaiknya anak dimasukan di sekolah khusus atau sekolah inklusi.
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
zoom-in-whitePerbesar
Forkasi, Wadah Komunikasi Orang Tua dengan ABK (Foto: Dok. Forkasi)
"Sekolah inklusi merupakan sekolah umum yang memiliki program bagi anak berkebutuhan khusus. Jadi, ABK dapat berada dalam satu kelas dengan anak umum lainnya. Di Depok sudah cukup baik dalam penerimaan ABK. Tapi memang belum di semua sekolah," papar seorang relawan Forkasi, Siti Jubaedah.
Bila berminat konsultasi di sini juga tak perlu khawatir soal biaya, Moms. Sebab layanan ini gratis dan murni ingin membantu orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, yang memerlukan banyak informasi atau sekadar bertukar pikiran. Anda dapat berkonsultasi tiap hari Rabu, mulai pukul 10.00 - 14.00 WIB dengan melakukan registrasi terlebih dulu di nomor 0857-1860-0084.
ADVERTISEMENT
Forkasi juga terbuka bagi Anda yang ingin menjadi relawan lho, Moms! Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan mengunjungi fanpage Forkasi.