Ibu Hamil, Ternyata Ini yang Dilakukan Bayi Di Perut Anda

14 Agustus 2018 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selama hamil, berbagai organ pada tubuh janin sudah dapat saling berhubungan. Itu dimungkinkan karena tingkat perkembangan yang telah dicapai otak serta sistem syaraf pusatnya. Hal tersebut menyebabkan bayi di dalam perut ibu bisa melakukan aktivitas yang sifatnya lebih terkoordinasi dan lebih "hidup". Aktivitas seperti apa saja, Moms? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Cegukan
Sebuah penelitian menunjukkan, janin 3 bulan sudah bisa cegukan sebanyak 100 kali dalam satu jam. Satu kali cegukan biasanya berlangsung beberapa menit, lalu berhenti, kemudian mulai lagi. Yang perlu diketahui ibu hamil, bahwa gerakan cegukan itu sangat bermanfaat baginya, yaitu untuk menguatkan otot-otot pada berbagai organ pernapasan janin di dalam kandungan.
Makan
Agar dapat terus tumbuh dan berkembang, si kecil harus memiliki bekal lain di samping kemampuan bernapas. Ia harus mampu makan. Untuk dapat menjalankan ativitas ini, mulut dan bibirnya harus bisa melakukan gerakan mengisap dan menelan. Dan, kedua bekal tersebut ditunjang oleh organ pencernaannya yang telah mulai berfungsi mencerna makanan, kemudian mengambil sari patinya. Organ pencernannya pun telah mampu memilah mana zat yang harus diserap dan mana yang harus segera dibuang.
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Minum
ADVERTISEMENT
Bayi di dalam kandungan juga bisa minum, Moms. Namun, bukan air putih yang dikonsumsinya melainkan cairan amnion. Setiap si kecil meneguk cairan amnion, sistem pencernaanya akan segera mengolahnya. Zat-zat nutrisi yang terkandung di dalam cairan amnion itu, terutama yang berupa gula dan garam, akan diserap. Sedangkan sejumlah kecil "bahan makanan padat" lainnya disimpan dalam usus.
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Pipis
Mendekati akhir bulan, indera ketiga pengecap janin sudah berfungsi. Sel-sel saraf di sekitar mulut dan bibirnya mulai dapat merasakan adanya sentuhan. Permukaan lidahnya mulai dipenuhi puting-puting pengecap yang kelak akan membantu si kecil merasakan kelezatan makanan. Begitu pula kelenjar pencernaan lain di dalam lambungnya. Di dalam ginjal mini itu, proses penyaringan cairan dan pembentukan urine juga sudah dimulai.
ADVERTISEMENT
Zat berbentuk cairan yang tidak diperlukan dalam tubuh bayi akan diolah oleh ginjalnya hingga menjadi tetesan-tetesan urine yang kemudian dikeluarkan dari tubuh. Urine ini sifatnya steril, sama sekali tidak mengandung kuman penyakit. Karenanya, urine tidak akan mengotori cairan amnion. Ajaib ya, Moms!
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Aktif Bergerak
Pada usia 10-11 minggu bentuk janin Anda semakin mirip dengan bentuk bayi yang sesungguhnya. Itulah sebabnya, pada usia ini ia mulai berani melakukan gerakan-gerakan yang sangat fantastis. Tidak hanya bergoyang ke kanan dan ke kiri, atau ke depan dan ke belakang. Segala bentuk gerakan juga dicobanya. Mulai dari gerak yang paling lambat hingga gerak yang cepat. Bukan hanya berupa gerak yang sederhana, seperti menyentuh wajah dengan salah satu tangannya, dia juga mulai mencoba melakukan gerakan-gerakan yang sulit.
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hamil. (Foto: Thinkstock)
Bisa Mendengar Suara
ADVERTISEMENT
Meski di dalam kandungan, bayi juga bisa mendengar lho, Moms. Ia bisa mendengar suara yang ada di luar kandungan seperti suara Anda dan suami Anda, suara musik, ataupun suara televisi ketika Anda sedang menonton. Kemampuan mendengar ini dapat berkembang ketika janin Anda sudah berusia 26 minggu.
Janin Laki-laki Mampu Melakukan Ereksi
Seksualitas juga dimulai ketika janin masih di dalam rahim, Moms. Janin laki-laki khususnya, ia sudah mampu melakukan ereksi sejak di dalam kandungan. Dokter meminta ibu hamil tidak khawatir akan hal ini. Sebab ereksi adalah hal yang normal karena menjadi sebuah tanda bahwa sistem syarafnya berfungsi dengan baik.