Infeksi Air Ketuban Saat Hamil, Apa Maksudnya?

8 Agustus 2019 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi janin Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air ketuban merupakan cairan yang punya peran penting bagi ibu hamil. Cairan ini bisa melindungi bayi selama berada di dalam rahim agar bisa terus bertumbuh dan berkembang. Selain itu, cairan ketuban juga berperan sebagai pelindung agar bayi terhindar dari infeksi.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana jika cairan ketuban tersebut terkena infeksi atau dalam bahasa medis disebut chorioamnionitis?
Ilustrasi janin usia 6 bulan. Tubuhnya mulai punya lemak, ukurannya sebesar buah mangga. Foto: Shutterstock
Mengutip What to Expect, chorioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terjadi pada selaput dan cairan ketuban. Penyebabnya adalah infeksi bakteri umum seperti E.coli atau oleh strep grup B. Infeksi ini dipercaya sebagai penyebab utama ketuban pecah prematur atau preterm premature rupture of the membranes dan kelahiran prematur.
Chorioamnionitis terjadi pada wanita hamil sekitar 1-2 persen. Wanita yang mengalami pecah ketuban prematur berisiko mengalami chorioamnionitis karena bakteri dari vagina dapat merembes ke dalam kantung ketuban setelah selaput ketuban tersobek. Wanita yang pernah mengalami infeksi ini pada kehamilan pertama biasanya lebih berpeluang mengalaminya lagi pada kehamilan berikutnya.
ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
Untuk memastikan terjadinya chorioamnionitis sebenarnya sangatlah sulit, karena tidak ada pemeriksaan terhadap infeksi tersebut. Namun, Anda dapat mengeceknya dari gejala-gejala yang dirasakan seperti demam, rahim terasa perih dan nyeri, peningkatan denyut jantung, keluarnya cairan ketuban dan cairan vagina yang berbau tidak sedap, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
ADVERTISEMENT
Segeralah hubungi dokter atau bidan jika cairan ketuban keluar, walaupun hanya sedikit, atau muncul gejala-gejala lain seperti yang sudah disebut di atas. Jika dokter mendiagnosis Anda mengalami chorioamnionitis, ibu hamil mungkin akan diberi resep antibiotik untuk memberantas bakteri-bakteri tersebut, dan bayi Anda segera dilahirkan bila memungkinkan. Setelah melahirkan, Anda dan bayi juga akan diberi antibiotik untuk memastikan tidak ada infeksi yang berkembang lebih lanjut.