Ini Alasan Anda Perlu Kurangi Gula

24 Januari 2018 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makanan manis anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Makanan manis anak (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Bagi pencinta asupan yang manis-manis, pasti merasa ada yang kurang bila belum konsumsi 'gula' dalam sehari. Kopi hitam dengan tambahan gula, berbagai minuman aneka rasa, sampai makanan instan yang praktis dikonsumsi sehari-hari. Ya, semua serba gula.
ADVERTISEMENT
Gula memang diperlukan tubuh sebagai sumber energi serta pertumbuhan sel. Meski begitu, Gurgle menyebutkan, konsumsi gula juga dapat menimbulkan efek candu layaknya nikotin dan alkohol. Bila dikonsumsi berlebihan, gula bisa mengakibatkan sakit kepala hingga perubahan suasana hati (mood swing) yang buruk, ancaman obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung hingga kanker pun mengintai. Hiii... Seram ya!
Anak mengonsumsi gula (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak mengonsumsi gula (Foto: Thinkstock)
Public Health England, sebuah badan pemerintah yang menangani masalah kesehatan di Inggris, menyatakan bila masyarakat mengurangi konsumsi gula ke angka yang direkomendasikan, di antaranya; anak usia 4-6 tahun maksimal 19 gram, usia 7-10 tahun sebanyak 24 gram, dan usia lebih dari 11 tahun maksimal 13 gram setiap harinya, maka akan mencegah lebih dari 4,000 kasus kematian dini dan lebih dari 200,000 kasus kerusakan gigi dalam sepuluh tahun ke depan, dan hal ini bisa menghemat sampai dengan £480M tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, konsumsi gula berlebih juga disoroti sebagai hal serius. Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dalam Journal of the Indonesian Nutrition Association (2014) menemukan, sebanyak 77 juta jiwa penduduk Indonesia mengonsumsi gula melebihi rekomendasi yang ditetapkan WHO, yakni maksimal 50 gram/hari.
Mengajak anak belanja (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mengajak anak belanja (Foto: Pixabay)
Melihat adanya kerugian yang ditimbulkan, Anda tidak perlu buru-buru menghapus asupan gula, Moms, karena toh hampir seluruh makanan dan minuman yang dijual di pasaran, maupun makanan alami juga mengandung gula. Tapi tenang, karena Anda bisa mengatasinya dengan:
Rasa Manis dari Buah
Buah Jeruk (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Buah Jeruk (Foto: Pixabay)
Pilih buah alami yang rasanya manis, seperti jeruk, pisang, dan apel, untuk camilan sehat daripada buah kalengan atau jus kemasan.
Perhatikan Kandungan
Saat Anda belanja bulanan dan hendak menyetok makanan dari super market, pastikan Anda memilih makanan dengan kandungan gula yang paling sedikit. Nama-nama lain dari gula, di antaranya: glukosa, sukrosa, maltosa, dekstrosa, xylitol, sorbitol, beet sugar, dan cane sugar.
ADVERTISEMENT
Kurangi porsi makanan sehari-hari
Beras merah kaya akan vitamin dan mineral (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Beras merah kaya akan vitamin dan mineral (Foto: Thinkstock)
Nasi putih juga mengandung gula yang tinggi. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa konsumsi 150 gram beras putih lebih dari lima kali dalam sepekan, meningkatkan resiko diabetes. Ini alternatif nasi putih yang tak kalah lezat, Moms; kacang-kacangan atau biji-bijian, beras merah, dan kentang.
Perbanyak Protein
Protein. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Protein. (Foto: Thinkstock)
Daripada menambah nasi supaya lebih kenyang --yang berarti Anda menambah asupan gula lagi dalam tubuh--, lebih baik ganti dengan protein. Usus membutuhkan waktu lebih lama dalam mencerna protein, sehingga lebih membuat kenyang lebih lama.
Anda punya tips lain selain yang disebutkan di atas? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar.