Jangan Kudet, Moms! Sudah Tahu 5 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Ini?

25 April 2019 12:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 jenis vaksin untuk imunisasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
5 jenis vaksin untuk imunisasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Membahas imunisasi tentu tak bisa lepas dari membahas vaksin. Tidak hanya melengkapi pemberian imunisasi pada anak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, orang tua idealnya juga perlu tahu dan paham mengenai vaksin, kegunaan atau manfaatnya untuk mencegah penyakit apa saja juga jenis-jenisnya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, jenis vaksin memang beragam. Untuk memahaminya, kita bisa menyimak kembali sejarah vaksin di dunia.
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada awal abad-18 masyarakat muslim Turki memiliki kebiasaan menggoreskan nanah dari sapi yang menderita penyakit cacar sapi (cowpox) kepada manusia untuk melindungi manusia dari penyakit cacar (smallpox, variola).
Kebiasaan inilah yang oleh seorang dokter berkebangsaan Inggris bernama dr.Edward Jenner atau biasa dikenal E.Jenner lalu dikembangkan sebagai prosedur vaksinasi dengan menginokulasi manusia dengan lesi atau nanah dari sapi yang menderita penyakit cacar (cowpox). Apa maksudnya?
Ilustrasi bakteri Foto: Pixabay
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan inokulasi adalah proses pemasukan bakteri, virus, atau vaksin ke dalam tubuh melalui luka atau melalui alat yang digoreskan pada kulit dan tidak selalu menimbulkan infeksi.
ADVERTISEMENT
E. Jenner lantas juga meneliti dan menemukan bahwa orang yang pernah terpapar cacar sapi memiliki pertahanan tubuh saat terpapar cacar, Moms. Sehingga muncullah kata 'vaksin' yang berasal dari bahasa latin 'vacca' yang artinya sapi.
Sejak saat itu konsep vaksinasi terus berkembang demikian pesat dan beragam jenis vaksin pun ditemukan untuk imunisasi di berbagai negara. Hingga kini, ada 5 jenis vaksin yang perlu kita kenal. Apa saja?
Pemberian vaksin difteri kepada anak. Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Vaksin Toksoid
Beberapa penyakit disebabkan karena toksin atau senyawa racun dari bakteri. Sehingga pada vaksin jenis ini digunakan toksin yang diolah supaya tidak berbahaya untuk mencegah penyakit seperti difteri dan tetanus.
Vaksin Hidup yang Dilemahkan
Vaksin hidup maksudnya vaksin yang mengandung mikroba hidup yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit. Vaksin campak, gondongan dan cacar air adalah beberapa contohnya.
Vaksin Rabies Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Vaksin Inaktif
ADVERTISEMENT
Vaksin inafktif adalah vaksin yang mengandung mikroba hidup yang telah dibunuh. Vaksin ini lebih aman daripada vaksin hidup yang dilemahkan, tapi stimulasi sistem imunnya lebih lemah dan kadang membutuhkan pemberian booster. Misalnya, vaksin hepatitis A dan rabies.
Vaksin Subunit / Konjugat
Vaksin subunit adalah aksin yang menggunakan antigen dari mikroba yang dapat menstimulasi sistem imun. Sedangkan vaksin konjugat adalah bagian daei vaksin subunit yang membawa antigen berbasis polisakarida atau rantai unit gula yang terbentuk dalam konfigurasi dari puluhan hingga ribuan unit panjang. Contohnya vaksin hepatitis B, influenza dan Hib.
Ilustrasi DNA. Foto: Pixabay
Vaksin DNA
Mekanisme kerja vaksin DNA yaitu dengan menghantarkan bagian dari DNA dari sel bakteri untuk menstimulasi sistem imun. Jenis vaksin ini sedang dalam tahap penelitian, Moms. Beberapa jenis vaksin ini yang sedang dalam tahap penelitian adalah vaksin untuk imunisasi West Nile dan Zika Virus.
ADVERTISEMENT
Proses penelitian vaksin memang tidak sebentar karena harus sangat memperhatikan aspek keamanan dan keakuratan data, Moms. Untuk satu jenis vaksin saja, bisa memerlukan belasan tahun untuk membuatnya. Jadi kita tunggu saja, ya! Semoga penelitian vaksin ini segera selesai sehingga dapat mulai digunakan.
-------------
kumparanMOM mendukung penuh Pekan Imunisasi Dunia dengan menyiapkan puluhan artikel tentang imunisasi sepanjang minggu ini khusus untuk Anda, Moms.
Baca semuanya dengan mengikuti topik Pekan Imunisasi Dunia dan jangan lupa sebarkan pada seluruh keluarga dan teman-teman Anda, ya.