Jurus Anti Rewel saat Belanja Bersama Balita ke Supermarket

26 Januari 2018 18:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengajak anak belanja (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Mengajak anak belanja (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Banyak wanita suka berbelanja. Tapi setelah punya anak, ritual belanja Anda mungkin saja berubah. Tidak hanya daftar belanja yang perlu Anda ingat atau barang-barang yang harus Anda pilih, kini perhatian Anda saat berbelanja juga harus terbagi untuk si kecil.
ADVERTISEMENT
Bila tidak teliti atau kurang bijak, bisa-bisa acara belanja bersama anak yang Anda harap jadimenyenangkan justru menimbulkan banyak drama. Apalagi bila anak masih bayi atau balita.
Agar acara belanja bersama anak berjalan dengan lancar dan damai, simak kiat-kiat berikut ini:
Prioritaskan Kebutuhan Si Kecil
Pastikan kebutuhan si kecil terpenuhi dan tidak terganggu acara belanja. Jadwal makan, tidur, atau menyusu anak misalnya. Bila anak lapar atau ngantuk, ia akan jadi mudah rewel dan tidak akan suka diajak ibu belanja. Pasang alarm di ponsel Anda untuk mengingatkan jadwal-jadwal ini.
Bila Anda belanja bersama sambil menggendong anak, coba atur agar ada waktu untuk beristirahat dan anak bisa lepas dari gendongannya. Terlalu lama dalam gendongan juga membuat anak letih dan bosan.
ADVERTISEMENT
Pilih Pagi Hari
Bila memungkinkan, berbelanjalah di pagi hari saat supermarket, pertokoan atau mal tidak teralu ramai. Suasana yang terlalu ramai bisa menjadi sesuatu yang berlebihan dan menimbulkan rasa terancam.
Bisa juga Anda belanja dengan menyesuaikan waktu tidur anak. Misal, bila biasa tidur antara pukul 9 sampai pukul 11 pagi, lalu tidur siang pada pukul 13.30 sampai 16.00. Artinya, waktu ideal untuk mengajaknya belanja adalah antara pukul 11.30 sampai 13.00 atau di atas pukul 16.00.
Ilustrasi membeli buah-buahan (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membeli buah-buahan (Foto: thinkstock)
Libatkan Anak
Selama belanja, libatkan anak dalam proses memilih atau mencari barang. Misalnya tanyakan pada anak mana buah yang lebih ia suka dan inginkan. Atau minta anak membantu Anda memasukkan benda yang tidak berat ke keranjang. Ia pasti bersemangat!
ADVERTISEMENT
Menurut para ahli, kesempatan untuk memilih sendiri makanan atau pakaian membuat anak merasa dihargai dan percaya diri. Ia juga akan lebih cenderung semangat memakan makanan atau suka memakai baju yang dipilihnya.
Jadikan Kesempatan Belajar
Manfaatkan kegiatan belanja untuk memberi stimuli yang baik untuk tumbuh kembang anak. Misalnya, ajak anak menyebutkan warna, mengenal konsep atas-bawah, mengenal nama sayur-sayuran hingga berhitung saat belanja.
Tanyakan pada anak, "Bisakah kamu menemukan ada sayur apa saja yang warnanya merah?". Saat menyusuri lorong barang-barang, katakan, "Lihat, ada kotak sereal di rak atas juga bawah. Oh, ada yang kecil dan ada yang besar juga!" atau saat di bagian basah, tunjukkan, "Wah, ada ikan di akuarium itu. Kita hitung yuk, ada berapa ikannya?"
ADVERTISEMENT
Ilustrasi supermarket (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi supermarket (Foto: Thinkstock)
Katakan Tidak
Biasakan untuk berkata tidak saat anak minta sesuatu yang tidak baik atau tidak dibutuhkannya. Buat anak mengerti bahwa acara belanja bukan ajang ia bisa minta apa saja.
Mengatakan tidak bukan berarti Anda jadi ibu kejam kok, Moms. Katakan saja dengan tegas tanpa perlu marah pada anak. Jelaskan alasan Anda menolak permintaannya. Misalnya, "Kita tidak membeli minuman itu karena kita masih punya banyak minuman serupa di rumah," atau "Minuman ini bukan minuman untuk anak seusia kamu. Tapi kita bisa membeli minuman lain yang sesuai untukmu."
Jangan Memaksa:
Yang terakhir, jangan memaksa. Bila memang kondisi tidak memungkinkan, supermarket terlalu penuh, anak mengeluh lelah, tidak ada gunanya Anda memaksa melanjutkan acara belanja. Daripada si kecil bertambah 'drama', lebih baik kita sudahi saja.
ADVERTISEMENT