Kandungan Nutrisi ASI vs Susu Formula: Mana yang Lebih Baik?

13 September 2018 20:58 WIB
clock
Diperbarui 1 Agustus 2019 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu formula (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Akibat tergiur dengan penawaran ataupun kelebihan dari sebuah susu formula, terkadang orang tua jadi tertarik untuk membelinya. Tapi, tahan dulu dan jangan tergesa-gesa memutuskannya, Moms. Sebab, Badan Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan ASI sebagai satu-satunya makanan pokok bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dan dilanjutkan pemberiannya hingga anak berusia 2 tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, rekomendasi ini bukan tanpa alasan. Kandungan nutrisi ASI diketahui merupakan yang terbaik bagi bayi dan tidak bisa ditandingi oleh susu formula paling mahal sekalipun.
Hal tersebut dibenarkan oleh dr.Galih Linggar Astu SpA. Menurut dokter anak yang praktik di RS Brawijaya Hospital, Depok itu, kandungan nutrisi yang ada pada ASI lebih mudah dicerna oleh bayi.
"Komposisinya (ASI dan susu formula) beda. ASI kebanyakan proteinnya adalah protein whey sementara susu sapi proteinnya kebanyakan adalah kasein," jelas dr.Galih saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu.
Mencampur ASI Perah dengan Susu Formula, Boleh Enggak Sih? (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencampur ASI Perah dengan Susu Formula, Boleh Enggak Sih? (Foto: Shutterstock)
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein kasein yang lebih sulit dicerna.
ADVERTISEMENT
Jumlah protein kasein yang terdapat dalam ASI hanya 30 persen dibanding susu sapi yang mengandung protein kasein dalam jumlah tinggi yaitu 80 persen.
Meskipun ada susu formula yang mengklaim mengandung banyak protein whey, tetap saja kandungan nutrisinya tidak bisa disamakan dengan ASI.
"Memang ada beberapa produsen susu yang bilang (produknya) ini sepenuhnya protein whey. Tapi protein whey yang dimaksud asalnya dari mana? Kan, enggak mungkin dari ASI diambilin terus dicampurkan (di pabrik)? Pasti dari sumber protein yang lain," kata dr.Galih.
Ilustrasi susu formula. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. (Foto: Shutterstock)
Memang benar, susu formula juga mengandung banyak kandungan nutrisi penting yang bisa menunjang tumbuh kembang bayi. Namun, sama halnya dengan protein, kandungan nutrisi lainnya pada susu formula juga lebih susah dicerna oleh bayi.
ADVERTISEMENT
"Kalau di ASI itu kandungan mineralnya seperti besi, kalsium, magnesium itu dalam bentuk yang mudah diserap. Walaupun di dalam ASI jumlahnya sedikit, tapi itu diserap tubuh. Kalau susu sapi kandungannya tinggi tapi bentuknya susah diserap tubuh," papar dr.Galih.
Ilustrasi susu formula.  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu formula. (Foto: Thinkstock)
Meski begitu, ada beberapa kondisi khusus yang membuat bayi Anda disarankan untuk mengonsumsi susu formula. Misalnya saja, bayi Anda mengalami galakotosemia atau sebuah kondisi yang menyebabkan bayi sulit mencerna galaktosa yang ada pada produk susu.
"Ada kondisi khusus, misalnya galaktosemia, ya ada susu khusus untuk pasien-pasien dengan galaktosemia. Ya sudah, enggak apa-apa itu memang diformulasikan untuk kondisi itu," jelas dr.Galih.
Jadi Moms, jangan sembarang memberikan susu formula untuk bayi, ya. Agar aman, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
ADVERTISEMENT