Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
ADVERTISEMENT
Ketika anak pergi ke sekolah untuk pertama kalinya, kita sebagai orang tua tentu menemani hingga bahkan menunggunya. Namun semakin tumbuh besar, beberapa anak menjadi lebih mandiri dengan sendirinya, termasuk ingin berangkat ke sekolah sendiri. Apalagi jika jarak sekolah anak dengan rumah cenderung dekat.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, pasti ada rasa khawatir ketika anak meminta untuk pergi atau pulang sekolah tanpa perlu diantar lagi. Anda sebenarnya juga tak perlu terlalu cemas, Moms, sebab hal tersebut punya manfaat untuknya. Antara lain, baik untuk perkembangan fisik karena ia lebih sering bergerak, berguna bagi perkembangan kognitif, sosial, dan emosionalnya.
Tapi pada usia berapa ya anak bisa pergi sekolah sendiri? Entah itu naik sepeda, jalan kaki, atau naik bus sekolah, jawabnya bisa jadi relatif dan tak sama pada tiap orang tua. Ada yang mulai melepas anak sejak masih kelas 1 SD, misalnya. Namun Very Well Family melansir, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebaiknya jangan membiarkan anak pergi ke sekolah sendiri sebelum ia berusia 9 hingga 10 tahun. Yaitu kira-kira saat ia duduk di kelas 4 SD.
Sebab pada umur tersebut, anak dianggap sudah mampu menangani keadaan darurat atau situasi tak terduga ketika menghadapi bahaya, Moms. Tapi tak cuma soal usia, sebab Anda juga harus tetap membekali anak beberapa peraturan keselamatan di jalan. Berikut adalah aturan keselamatan yang bisa Anda ajarkan:
ADVERTISEMENT
- Perhatikan lalu lintas setiap akan menyebrang jalan dan simpan ponsel atau perangkat elektronik lainnya, karena bisa memicu gangguan di jalan atau menarik perhatian orang yang berniat jahat.
- Selalu menyebrang di persimpangan jalan yang ada lampu lalu lintas sambil memerhatikan arahan, di zebra cross, atau jembatan penyebrangan. Jangan menyebrang dengan cara menyilang.
- Lihat kiri dan kanan sebelum menyebrang.
- Selalu perhatikan kendaraan yang akan memutar, ketika akan menyebrang jalan. Ingatkan juga anak Anda, bahwa mungkin pengendara tidak bisa melihat mereka, tapi anak bisa melihat pengemudi.
- Kenakan pakaian berwarna cerah atau perangkat yang akan membuat mereka terlihat. Misalnya gelang lengan reflektif atau rompi khusus.
- Dan ini yang terpenting, Moms. Ajarkan pada anak untuk tidak mengikuti seseorang asing, melainkan orang dewasa yang 'aman', yaitu seseorang yang sebelumnya telah disetujui oleh Anda dan anak Anda untuk menjadi pengasuh. Misalnya seperti kakek-nenek atau bibi pengasuh.
Jika ada orang dewasa asing yang mencoba memaksa mereka untuk ikut, katakan pada anak untuk berteriak dengan cara, "Tolong! Ini bukan ayah saya!" atau "Tolong! Ini bukan ibu saya!", lalu lari ke tempat ramai orang. Jika orang jahat tersebut meraih tangannya, katakan untuk menendang dan memukul sekeras yang dia bisa.
ADVERTISEMENT
Walaupun Anda sudah mengajarkan hal di atas kepada si kecil, tetaplah sebisa mungkin untuk memintanya waspada, sebab tentunya ada banyak orang yang berpotensi berniat jahat di luar sana. Termasuk saat ia menaiki transportasi online ya, Moms. Di beberapa aplikasi transportasi online menyediakan fitur yang memungkinkan memberitahu lokasi kepada teman atau keluarga selama perjalanannya.