Kata Dokter: Ini Penjelasan Fenomena Gancet saat Berhubungan Seks

10 September 2018 20:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhubungan seks.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan seks. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Gancet! Bila Anda belum tahu, ini adalah istilah untuk keadaan di mana penis 'terjebak' di dalam vagina atau tidak dapat ditarik keluar saat penetrasi sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, fenomena gancet sering kali dikaitkan dengan kasus-kasus hubungan seks gelap. Misalnya saja pada pasangan yang berselingkuh atau melakukan hubungan seks tapi belum terikat status pernikahan.
Tapi Anda jangan langsung percaya dengan mitos tersebut, Moms. Pada kenyataannya sejumlah penelitian dan studi membuktikan fenomena gancet bisa terjadi pada siapa saja. Termasuk pada pasangan suami-istri.
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhubungan intim (seks). (Foto: Pixabay)
Mengutip laman Medical Daily, dr John Dean, seorang ahli kesehatan seksual dari Devon Partnership NHS Trust, Inggris, dalam dunia medis, gancet disebut dengan istilah penis captivus.
Penis captivus bisa terjadi saat otot-otot panggul bawah wanita yang terletak pada area vagina berkontraksi sangat kuat ketika penis berada di dalam vagina. "Karena kontraksi tersebut, vagina pun jadi lebih rapat dan menjebak penis di dalamnya," kata dr John Dean kepada BBCC Health Check.
ADVERTISEMENT
Ketika terjebak di dalam vagina, darah akan mengalir lebih deras menuju batang penis. Akibatnya, penis akan makin membesar dan mengalami ereksi hebat. Hal ini membuat organ intim pria yang terjebak jadi makin susah keluar dari vagina.
Ilustrasi bercinta. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bercinta. (Foto: Thinkstock)
Lalu, berapa lama biasanya fenomena ini terjadi? Penis captivus biasanya hanya berlangsung selama 5 hingga 10 menit. Setelah itu, otot-otot panggul bawah wanita akan melemas sendiri dan melepaskan penis. Ereksi penis juga akan berangsur-angsur menghilang.
"Ereksi penis akan menghilang karena darah yang tadinya berkumpul di daerah intim mulai mengalir ke bagian tubuh yang lain," tambah dr John Deal.
Jika mengalami fenomena ini saat berhubungan seks, berusahalah untuk tidak panik. Coba pikirkan hal-hal yang bisa memadamkan gairah seks Anda untuk mempercepat proses pelemasan otot panggul bawah dan penis.
ADVERTISEMENT
Jika belum berhasil juga, Anda perlu mencari bantuan medis. Dokter bisa saja menyuntikkan obat yang biasanya digunakan untuk ibu melahirkan. Obat itu akan memicu bukaan pada rahim dan juga vagina.
Rahasia Bercinta Suami yang Istri Perlu Ketahui (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rahasia Bercinta Suami yang Istri Perlu Ketahui (Foto: Shutterstock)
Kasus gancet atau penis captivus sebenarnya termasuk fenomena yang sangat langka. Hanya ada beberapa kasus yang sempat dilaporkan di dunia medis. Meski demikian, banyak yang percaya gancet bisa menyebabkan kematian, sampai-sampai muncul istilah mati gancet. Namun sebenarnya, belum ada laporan medis yang mencatat bahwa gancet itu sendiri bisa menyebabkan kematian.
Pada kasus-kasus gancet yang dilaporkan, salah satu pasangan biasanya meninggal karena penyakit lain, seperti serangan jantung atau stroke. Kematian saat berhubungan seks membuat penis yang masih dalam keadaan ereksi jadi sulit ditarik keluar. Ini karena penis masih terjepit otot-otot panggul bawah vagina yang masih berkontraksi hebat. Padahal untuk menarik penis keluar dari vagina butuh kesadaran untuk mengendalikan anggota tubuh.
ADVERTISEMENT
Jadi, menurut tim medis, fenomena gancet saat berhubungan seks sebenarnya bisa diatasi dengan risiko komplikasi yang minim.