Kenali Tanda Buta Warna pada Anak

18 September 2019 10:05 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak buta warna. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak buta warna. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Anak pada umumnya sudah bisa membedakan warna sejak berusia 18-36 bulan. Namun jika si kecil mengeluh sulit membedakan beberapa warna-warna dasar, maka Anda harus waspada, Moms.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi, kondisi tersebut menandakan anak mengalami buta warna. Buta warna sendiri merupakan kondisi abnormal yang ditandai dengan ketidakmampuan membedakan warna secara jelas.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh tidak adanya pigmen peka warna pada sel-sel retina yang berada di belakang mata. Penyebabnya bisa karena bawaan sejak lahir atau faktor genetik, penyakit, atau bahkan benturan akibat kecelakaan.
Ilustrasi anak buta warna Foto: Shutterstock
Dilansir The Asian Parent Singapore, gejala buta warna pada anak ditandai dengan kesulitan membedakan warna atau kesalahan mengidentifikasi warna. Nah Moms, beberapa tanda ini bisa seharusnya bisa membuat Anda waspada, seperti:
- Objek dan warna tidak cocok, terutama pada warna gelap. Misalnya ia merasa daun tersebut berwarna ungu bukan hijau
- Rentang perhatiannya pendek ketika mewarnai
ADVERTISEMENT
- Kesulitan mengidentifikasi pensil berwarna merah dengan hijau atau pensil berwarna dengan komposisi merah dan cokelat.
- Si kecil semakin kesulitan membedakan warna ketika dalam kondisi minim cahaya
- Sering mencium bau makanan terlebih dahulu sebelum dimakan
- Indra penciuman terlalu peka
- Penglihatan malam sangat baik
- Sensitif ketika melihat cahaya terlalu terang
- Tidak bisa membaca buku berwarna
- Mengeluh mata atau kepalanya sakit ketika melihat sesuatu berwarna merah dengan latar belakang hijau atau sebaliknya
Lantas bagaimana cara menguji penglihatan si kecil, apakah ia mengalami buta warna atau tidak?
Ilustrasi anak memilih warna. Terbuka Foto: Pixabay
Nah Moms, cobalah untuk meletakkan kertas putih yang di atasnya diletakkan 12 pensil warna yang berbeda. Pastikan ada warna-warna dasar seperti hijau, merah, cokelat, oranye, biru, ungu, dan abu-abu. Jangan letakkan warna merah, hijau, dan cokelat berdekatan.
ADVERTISEMENT
Lalu bawalah si kecil dan kertas tadi ke tempat dengan pencahayaan alami yang cukup, ukan di bawah lampu atau di bawah sinar matahari yang sangat terang. Ajaklah anak bermain identifikasi warna-warna yang sudah Anda siapkan. Letakkan pensil-pensil warna tersebut secara bersamaan.
Jika anak Anda tampak tidak yakin ketika menyebutkan antara warna merah, hijau, cokelat, ungu, biru, dan abu-abu, kemungkinan ia mengalami buta warna, Moms. Namun tetap pujilah ketika dia berhasil menebak warna, kalau pun salah tak masalah agar ia tetap percaya diri untuk menebak warna-warna lainnya.
Krayon Aneka Warna Foto: Pixabay
Namun perlu dicatat juga, anak buta warna merah saja atau hijau saja, masih bisa mengidentifikasi warna oranye terang, kuning, dan merah muda karena pencahayaan dan bayangan. Jadi Moms, setelah membuat diagnosis awal tersebut, segera menemui dokter mata untuk diagnosa formal untuk mengetahui cara perawatan dan penangannya.
ADVERTISEMENT
Konsultasikan juga dengan guru di sekolah anak Anda tentang kondisinya sehingga bisa mendapat pengecualian jika ada pelajaran tertentu yang membutuhkan keahlian menebak warna. Lalu yang terpenting, Moms, selalu beri pengertian padanya tentang kondisinya yang 'spesial' agar si kecil tidak merasa minder dan malu.