Kenapa Anak yang Sudah Bisa Pakai Toilet Jadi Sering Ngompol Lagi?

17 Februari 2019 11:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potty Training  Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Potty Training Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Sebagian anak, ada yang tiba-tiba sering ngompol lagi meski sebelumnya sudah dilatih toilet training atau cara menggunakan toilet sendiri. Ya Moms, ini memang kerap terjadi, kok.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman The Bump, kejadian si kecil ngompol atau buang air di celana sebenarnya bukan suatu kemunduran dari latihan menggunakan toilet yang sebelumnya sudah dipelajarinya. Tapi bisa saja ini berarti anak belum sepenuhnya terbiasa untuk buang air ke toilet. Ingat, sebelumnya anak bisa buang air seenaknya di celana atau popoknya tanpa harus buru-buru ke toilet.
Yuk, kita coba pahami lebih jauh dengan terus membaca artikel ini.
Ilustrasi sistem pencernaan anak lancar Foto: Thinkstock
Toilet training sebaiknya dilakukan sejak anak menginjak usia 1,5 tahun. Tapi pastikan anak sudah menunjukkan tanda-tanda ia siap menjalani toilet training, yakni ia sudah mampu berjalan hingga stabil, mampu menahan pipis, dan tidak mengompol ketika tidur sekitar 2 jam.
Anak juga harus siap secara psikologis dan kognitif. Artinya si kecil sudah mampu duduk tenang, tidak jijik toilet, bisa mengikuti instruksi dengan baik, cukup mandiri dan tidak rewel.
ADVERTISEMENT
Jika si kecil ternyata masih sering ngompol meski menurut Anda lulus toilet training, mungkin Anda mengajarinya terlalu dini. Secara fisik mungkin ia tampak siap, tapi ternyata secara psikologis ia masih enggan ke toilet.
Ajari anak menggunakan toilet Foto: Thinkstock
Hasil dari toilet training juga tidak akan langsung sempurna, Moms. Anak mungkin masih ngompol sekitar 6 bulan setelah toilet training dan lepas popok. Ia membutuhkan waktu untuk belajar mengendalikan keinginan buang air dan membiasakan diri ke toilet.
Selain itu, pahamilah, buang air di toilet di siang hari dan malam hari berbeda bagi balita.
Di siang hari, ia hanya perlu bilang pada Anda ia perlu ke pipis. Sedangkan saat ia tidur, ia tidak sadar butuh buang air. Menurut American Academy of Pediatrics, sekitar 20 persen anak berusia lima tahun masih sering ngompol di malam hari.
ADVERTISEMENT
Faktor lain seperti stres, cemas, mengalami konstipasi, terlalu sibuk dengan aktivitas, dan berada di lingkungan baru juga membuat anak ngompol lagi. Alih-alih memarahi atau menghukumnya, Anda seharusnya berusaha mengerti tantangan yang dihadapi si kecil.
Lantas apa yang dapat Anda lakukan?
Ibu dan anak Foto: Shutterstock
Cobalah bersikap tenang. Diskusikan apa yang membuat anak tak nyaman pergi ke toilet sendiri. Tanyakan apa yang sebenarnya mengganggunya. Apakah toilet di sekolah terlalu jauh, apakah kelahiran adiknya membuat ia cemas?
Anda juga perlu mengungkapkan dengan jelas harapan Anda pada si kecil. Misalnya dengan “Ibu tahu kamu enggak bermaksud ngompol. Tapi ibu merasa agak sedih. Ibu ingin celanamu tetap kering dan pipis di toilet”
Amati juga kondisi anak Anda. Jika ia mengalami konstipasi, wajar jika ia tidak bisa menahan pipis. Ingatkan pula aturan-aturan seputar toilet training yang telah Anda terapkan dengan anak.
ADVERTISEMENT