Kenapa Bayi Sering Ngiler?

17 Februari 2018 10:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi ngiler (Foto: PIXABAY)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi ngiler (Foto: PIXABAY)
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa penasaran kenapa si kecil sering ngiler? Tenang, ngiler pada bayi memang hal yang lazim, Moms. Namun, Anda tetap perlu memperhatikannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip kumparanMom (kumparan.com) dari Boldsky, bayi sering ngiler dikarenakan beberapa hal berikut:
Tumbuh gigi
Ilustrasi bayi tumbuh gigi (Foto: Mojpe/ Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tumbuh gigi (Foto: Mojpe/ Pixabay)
Pada usia tiga hingga enam bulan, bayi biasanya memang paling aktif menghasilkan liur atau ngiler. Anda tidak perlu khawatir berlebih, itu bagian dari pertumbuhan bayi normal, Moms.
Di usia ini gigi bayi mulai tumbuh di balik gusi-gusinya yang memicu kelenjar ludah memproduksi air liur.
Di sisi lain, bayi yang sedang tumbuh gigi seringkali juga lebih aktif menggigit benda-benda di sekitarnya. Tak heran, jika kemudian produksi kelenjar air liur menjadi berlebih.
Menurut Baby Science, air liur berlebih juga bisa muncul karena pada usia 3 bulan kelenjar ludah pada bayi mulai bekerja.
Infeksi dan gangguan pencernaan
Bayi menangis (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi menangis (ilustrasi). (Foto: Thinkstock)
Bisa jadi, air liur yang berlebih karena terjadi infeksi di mulut bayi. Untuk mencegah dan mengatasi infeksi itu, sistem kekebalan tubuh bayi meningkatkan produksi air liur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, air liur juga berguna untuk menetralkan asam lambung ketika terjadi gangguan pencernaan. Bayi ngiler, tak lain untuk mengurangi rasa sakit dan bermanfaat menenangkan pencernaan bayi untuk kembali normal.
Refluks asam
ASI tidak menyebabkan alergi. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ASI tidak menyebabkan alergi. (Foto: Thinkstock)
Tak jarang bayi yang mengeluarkan kembali air susu yang mereka minum. Itu dikarekanan kerongkongan bayi belum menutup dengan sempurna. Maka, bayi akan rentan terkena refluks asam hingga menyebabkan muntah.
Dengan mengeluarkan air liur, bayi mengatasi rasa tak nyamannya, meredakan iritasi di kerongkongan hingga meredakan sensasi terbakar pada saluran pencernaannya.
Seiring dengan pertambahan usianya, mulut bayi tidak akan sering terbuka dan ngiler lagi. Umumnya, kebiasaan ini menghilang dengan sendirinya saat bayi berusia 5 bulan. Bila pada usia ini bayi masih sering ngiler, Anda dapat mendiskusikannya dengan dokter anak untuk mengetahui apakah ada kemungkinan si kecil mengalami keterlambatan perkembangan.
ADVERTISEMENT