Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Tidak Boleh Mencampur Obat dengan Susu Formula? Ini Kata Dokter
7 September 2018 15:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Anda mungkin pernah mendengar saran soal aturan jangan minum obat dengan susu formula atau jangan minum susu formula setelah minum obat. Katanya bila minum susu setelah minum obat ataupun sebaliknya, efek obatnya akan hilang karena dinetralisir oleh susu. Benarkah demikian?
ADVERTISEMENT
Ternyata hal itu bukan mitos semata, Moms. Menurut dr Galih Linggar Astu Sp.A, memang benar bahwa pemberian beberapa jenis obat sebaiknya tidak berbarengan dengan susu formula, misalnya tetrasiklin, ciprofloxacin, atau obat yang mengandung fe seperti pada obat penambah darah, mg atau Al pada obat maag. Kalsium pada susu bersifat mengikat molekul dengan cara membuat gumpalan sehingga molekul obat yang diminum tidak seluruhnya diserap tubuh. Akibatnya, obat tidak bekerja secara optimal di dalam tubuhnya.
Oleh karena itu, dr Galih menyarankan harus ada jeda antara pemberian obat dengan pemberian susu formula , agar efek obat dan proses penyerapannya di dalam tubuh anak dapat berlangsung efektif.
"Disarankan minum obat sebaiknya diselang sekitar 1 sampai 2 jam dari pemberian susu. Kenapa? Supaya lambungnya kosong," ujar dr Galih saat ditemui kumparanMOM di Brawijaya Hospital, Depok, Selasa (4/9).
Meski begitu, ada jenis obat-obatan tertentu yang dapat dicampur pemberiannya atau dikonsumsi berbarengan dengan susu formula, Moms. Seperti vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak, atau yang paling sering adalah lactobacillus. Lactobacillus merupakan probiotik bentuk bubuk yang memiliki fungsi utama untuk membantu mempercepat penyembuhan diare pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa obat atau suplemen yang bisa dicampur misalnya lacto B. Lactobaciluus bisa dicampur dengan susu formula tapi dengan 65 derajat. Karena kalo lebih dari itu kan lacto B-nya juga akan mati", kata dr Galih.
Nah, sekarang sudah jelas kan, Moms? Sebagai tindakan pencegahan, Anda disarankan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai risiko minum susu formula setelah anak mengonsumsi obat. Selain itu, pemberian susu formula untuk bayi hanya boleh dilakukan jika ada indikasi medis dari dokter. Karena Anda harus ingat, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, utamanya bayi berusia enam bulan ke bawah.