Kulit Anak Melepuh? Waspadai Gejala Impetigo, Moms

11 Desember 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gejala melepuh akibat infeksi impetigo pada kulit anak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gejala melepuh akibat infeksi impetigo pada kulit anak (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Kulit anak yang tiba-tiba memerah dan melepuh tak selalu menjadi tanda si kecil terkena cacar air. Ada satu infeksi kulit lainnya yang memiliki gejala mirip, yaitu impetigo.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Parents, impetigo adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh anak melalui luka di kulit, meski infeksi juga mungkin saja terjadi pada anak yang kulitnya sehat.
Impetigo bisa menyebabkan lecet di area wajah, tangan kaki dan area pantat bayi. Namun biasanya, penyakit ini lebih sering menyerang area hidung, mulut, tangan dan lengan bagian bawah.
Impetigo merupakan penyakit menular yang lebih sering menyerang anak-anak daripada orang dewasa. Tingginya interaksi fisik dengan teman-teman sebaya di lingkungan sekolah atau di tempat bermain, membuat anak lebih rentan terkena impetigo.
Dilansir Kids Health, berdasarkan gejalanya, impetigo dibagi menjadi dua jenis, yakni:
Ilustrasi anak demam. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak demam. (Foto: Thinkstock)
1. Impetigo Bulosa
ADVERTISEMENT
Impetigo bulosa ditandai dengan kulit melepuh yang berisikan cairan. Impetigo bulosa cenderung bertahan lebih lama, yang disertai dengan demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
2. Impetigo non-bulosa
Impetigo non-bulosa merupakan kondisi impetigo yang paling umum terjadi pada anak. Gejalanya ditandai dengan munculnya bercak merah dengan bentuk kerak berwarna kuning kecokelatan. Meski tidak melepuh dan lembab seperti impetigo bulosa, jenis impetigo yang satu ini lebih menular dibandingkan impetigo bulosa.
Impetigo dapat menular ke siapa saja yang menyentuh kulit yang terinfeksi atau barang-barang yang telah disentuh oleh kulit yang terinfeksi (seperti pakaian, handuk, dan seprei). Jika sudah begitu, anak-anak akan merasakan gatal dan akan menggaruk tubuhnya. Menggaruk bagian tubuh yang gatal kemudian menyentuh bagian tubuh lainnya bisa menularkan ruam.
ADVERTISEMENT
Dalam banyak kasus, dokter biasanya mendiagnosis seseorang anak terkena impetigo berdasarkan kondisi ruam. Dokter mungkin juga perlu mengambil sampel cairan dari lecet untuk melakukan tes di laboratorium.
Anak minum obat. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak minum obat. (Foto: Shutterstock)
Impetigo biasanya bisa diobati dengan antibiotik, baik sebagai salep ataupun obat yang diminum. Jika infeksi telah menyebar ke beberapa bagian tubuh lainnya, salep mungkin tidak akan mempan, sehingga biasanya, dokter akan meresepkan pil obat atau cairan antibiotik yang bisa diminum anak selama 7 sampai 10 hari.
Untuk mempercepat proses penyembuhan, Anda harus memastikan bahwa si kecil meminum obat sesuai takaran yang ditentukan. Jika tidak, infeksi kulit pada anak tersebut akan semakin menyebar dan meluas.
Nah, untuk mencegah impetigo menyebar ke bagian tubuh lain, biasanya dokter atau perawat akan merekomendasikan ibu untuk menutup area yang terinfeksi dengan kain kasa atau perban.
ADVERTISEMENT